Kembalinya Verdansk Jadi Titik Awal Kebangkitan Warzone

Kembalinya Verdansk ke Call of Duty: Warzone dua minggu lalu langsung menarik perhatian besar dari para pemain. Sejak rilisnya, jumlah pemain dan penonton mengalami lonjakan yang sangat signifikan, bahkan tercatat angka yang belum pernah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Map legendaris Verdansk menjadi topik hangat yang terus diperbincangkan di komunitas, menghidupkan kembali rasa nostalgia yang ternyata sangat dibutuhkan oleh Warzone saat ini.

Pete Actipis, Game Director Warzone dari Raven Software, dalam wawancaranya dengan IGN menjelaskan bahwa kembalinya Verdansk bukan sekadar reaksi terhadap permintaan pemain, tetapi merupakan bagian dari evolusi besar yang akan membawa Warzone ke arah yang lebih maju. Selain itu, Pete juga mengumumkan mode baru bernama Battle Royale Casual, yang menawarkan pengalaman bermain yang lebih santai dan ringan bagi pemain yang tidak ingin terlalu tertekan dengan atmosfer kompetitif yang ada.

Mode baru ini dirancang tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai opsi yang dapat terus berkembang seiring waktu. Berdasarkan data dari pemain, mode ini akan terus ditingkatkan untuk memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan.

Dengan antusiasme yang luar biasa terkait kembalinya Verdansk, tampaknya map ini lebih dari sekadar comeback. Verdansk akan menjadi landasan kuat bagi Warzone untuk memasuki babak baru, dengan berbagai inovasi yang terus diperkenalkan. Warzone kini siap memberikan pengalaman yang lebih segar dan menarik, memanjakan para penggemar setianya.

Musim Baru COD Mobile Esports Tawarkan Divisi Baru dan Total Hadiah Fantastis

Setelah penantian panjang, Activision akhirnya mengumumkan roadmap resmi untuk musim baru Call of Duty Mobile Esports. Kompetisi yang akan dimulai pada 25 April 2025 ini hadir dengan berbagai pembaruan menarik, termasuk total hadiah mencapai US$1 juta. Selain hadiah in-game seperti karakter Operator dan senjata Epic, sistem baru dalam bentuk pembagian divisi juga diperkenalkan guna meningkatkan persaingan yang lebih seimbang antar pemain.

Untuk pertama kalinya, kompetisi ini akan menggunakan sistem divisi berdasarkan peringkat pemain. Divisi Legendary akan diperuntukkan bagi pemain dengan rank Legendary dan Grandmaster, sementara divisi Open mencakup seluruh rank lainnya. Selain itu, region baru yakni Afrika juga resmi bergabung, menyusul lima region utama lainnya: Amerika Utara, Eropa, India, Amerika Latin, dan Jepang. Sementara Asia Tenggara dan Tiongkok akan menjalankan kualifikasi secara independen.

Musim kompetisi akan terdiri dari beberapa stage. Tahap pertama mengharuskan pemain mengumpulkan Ranked Point untuk bisa lanjut ke tahap kedua yang dimulai pada 4 Juni, di mana pertandingan dilakukan dalam format tim. Pada divisi Open, kompetisi akan berakhir di tahap ini, dengan hadiah berupa CP Prizes dan poin FaceIt. Sedangkan divisi Legendary akan melaju ke tahap ketiga, yang mempertemukan 64 tim dari tiap region dalam perebutan tiket menuju babak final.

Delapan tim terbaik tiap region akan masuk ke stage empat pada 26 Juli, bersaing dalam sistem grup GSL dan format best-of-five. Dua tim teratas akan melangkah ke babak playoff, bertarung dalam format double elimination untuk memperebutkan tempat di World Championship 2025. Hanya satu tim yang akan dinobatkan sebagai juara dunia tahun ini.

Noctem Esports Tutup: Perjalanan Dua Tahun yang Berakhir Mendadak

Noctem Esports, organisasi esports asal Inggris, resmi menghentikan operasinya setelah dua tahun aktif berkompetisi di berbagai turnamen, termasuk Apex Legends dan Call of Duty. Kabar ini diumumkan melalui akun resmi Noctem di platform X pada 3 Maret 2025. Dalam pernyataannya, organisasi tersebut mengungkapkan kesedihan atas keputusan sulit yang harus mereka ambil untuk segera menutup seluruh kegiatan mereka. Selama dua tahun terakhir, Noctem telah berusaha membangun tim yang solid dan membawa merek mereka ke puncak industri esports, namun pada akhirnya, mereka tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Meskipun harus mengakhiri perjalanan lebih awal, Noctem tetap bangga dengan pencapaian mereka selama ini. Mereka berhasil tampil empat kali di final dunia dan berkompetisi di berbagai ajang esports bergengsi. Selain itu, organisasi ini juga mencatat jutaan penayangan di berbagai platform serta memiliki tim konten kreator yang berdedikasi. Keputusan untuk menutup organisasi ini tentu mengejutkan banyak pihak, terutama para penggemar yang telah mendukung perjalanan mereka sejak awal.

Penutupan Noctem Esports menjadi satu lagi bukti bahwa dunia esports, meskipun berkembang pesat, tetap memiliki tantangan besar dalam hal keberlanjutan dan pendanaan. Banyak organisasi yang harus berjuang menghadapi tekanan finansial dan kompetisi ketat dalam industri ini. Kepergian Noctem meninggalkan jejak yang cukup signifikan dalam komunitas esports, terutama bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan tim ini sejak awal berdiri.