RRQ Lemon Buat Geger dengan Pernyataan Terkait EVOS, Masa Depannya di RRQ Jadi Tanda Tanya

Lemon RRQ masih tetap menjadi sosok yang sangat dihormati dan legendaris dalam dunia Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), baik di Indonesia maupun internasional. Meskipun sudah lama tidak aktif dalam kompetisi profesional dan lebih memilih fokus pada live streaming, Lemon tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keluarga besar RRQ. Bahkan, ia masih tinggal di GH RRQ Hoshi, menandakan bahwa meskipun tidak berlaga di turnamen, ia tetap erat kaitannya dengan tim.

Banyak penggemar dan pengamat yang beranggapan bahwa Lemon akan tetap bertahan dengan RRQ dalam waktu lama meskipun tidak terjun langsung ke pertandingan. Ia sendiri pernah mengungkapkan bahwa ia merasa memiliki utang budi yang besar kepada RRQ karena tim tersebut telah banyak membantunya dalam meraih kesuksesan. Hal ini membuatnya merasa sangat terikat dengan tim tersebut.

Namun, baru-baru ini, ada hal yang cukup mengejutkan selama sesi live streaming Lemon. Sebelumnya, Lemon sempat memberi sinyal bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan tawaran dari EVOS. Kini, dalam live streaming terbaru, ia membuat pernyataan yang membuat banyak orang bertanya-tanya: “Masuk RRQ bang cocok itu? Aku mau EVOS, kapan mulai kontrak EVOS?” sambil memberikan kode telepon.

Meski demikian, penggemar tidak perlu terlalu serius menanggapi pernyataan ini. Mengingat hubungan yang sudah terjalin erat antara Lemon dan RRQ, sangat kecil kemungkinan tim akan melepaskannya begitu saja. Kecuali jika Lemon sendiri yang memilih untuk pergi, barulah perubahan besar ini bisa terjadi. Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dari Lemon, apakah ia akan tetap bersama RRQ atau beralih ke arah yang berbeda di dunia esports. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Perubahan Besar pada Kompetisi Free Fire Indonesia: FFWS ID Dihapus dan Digantikan dengan FFNS 2025 Spring

Pada 2025, kompetisi Free Fire tier satu di Indonesia, yang sebelumnya dikenal dengan nama Free Fire World Series (FFWS), mengalami transformasi besar. Garena Indonesia mengumumkan bahwa FFWS ID yang sudah menjadi ajang bergengsi selama bertahun-tahun, kini tidak lagi dilanjutkan. Sebagai penggantinya, mereka memperkenalkan turnamen baru bertajuk Free Fire Nusantara Series (FFNS) 2025 Spring. FFNS yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai kualifikasi menuju FFWS ID, kini akan menjadi ajang utama dalam rangkaian kompetisi Free Fire di Indonesia.

Perubahan ini juga membawa skema kompetisi yang lebih terbuka dan berkelanjutan, dengan berbagai jalur kualifikasi yang akan diikuti oleh tim-tim dari seluruh penjuru Indonesia. Kompetisi FFNS 2025 Spring akan mencakup beberapa jalur kualifikasi seperti open qualifier, guild war qualifier, city qualifier, dan play-ins. Selain itu, ada pula jalur golden ticket, yang memberikan kesempatan bagi tim-tim terbaik dari turnamen Free Fire pihak ketiga untuk langsung berkompetisi di ajang ini. Setiap jalur kualifikasi ini memberikan kesempatan bagi tim untuk memperebutkan tempat di babak play-ins.

Babak play-ins FFNS 2025 Spring akan diikuti oleh 24 tim dari city qualifier, dua tim dari online qualifier, satu tim dari guild war qualifier, tiga tim dari golden ticket, serta tim peringkat 4-9 dari FFWS ID 2024 Fall. Beberapa tim besar dan terkemuka, seperti Genesis Dogma dan Vesakha Esports (juara 2-3 FFWS ID 2024 Fall), serta Star Knight Esports yang terdegradasi dari FFWS SEA 2024 Fall, akan bersaing ketat untuk merebutkan sembilan tempat di grand final. Persaingan ini diharapkan akan sangat menarik, mengingat kualitas tim yang berpartisipasi sangat tinggi.

Namun, meskipun persaingan akan sangat ketat, hanya satu tim yang berhak mewakili Indonesia di FFWS SEA 2025 Spring. Tim ini akan bergabung dengan RRQ Kazu, Bigetron Delta, Onic Olympus, dan Evos Divine, yang sebelumnya sudah mendapatkan tiket untuk tampil di turnamen Free Fire se-Asia Tenggara. Dengan perubahan ini, FFNS 2025 Spring diharapkan akan menjadi ajang yang lebih seru dan kompetitif, dengan peluang lebih besar bagi tim Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka di kancah internasional.

EVOS Esports Tersingkir di ESL Snapdragon Pro Series S6 Challenge, Anavel Minta Maaf kepada Fans!

Gelaran ESL Snapdragon Pro Series (SPS) Season 6 Challenge berlanjut pada Sabtu (11/1) dengan persaingan sengit antara tim-tim yang berusaha merebut slot ke Last Chance Qualifier (LCQ) untuk melaju ke Challenge Finals. Pada babak ini, para tim yang tersisa diharuskan untuk memberikan penampilan terbaik mereka agar bisa tetap bertahan di turnamen bergengsi ini. Salah satu tim yang berusaha keras untuk mendapatkan tempat di LCQ adalah EVOS Esports, yang berhadapan dengan Blacklist International dalam pertandingan penentuan.

EVOS membuka pertandingan dengan sangat baik di game pertama. Tim Macan Putih tampil dominan, memanfaatkan kekuatan individu dan strategi tim yang solid untuk mengungguli Blacklist. Di awal permainan, EVOS tampil dengan koordinasi yang rapi, meraih keuntungan dalam objektif dan pertempuran tim, yang akhirnya mengantarkan mereka meraih kemenangan di game pertama. Mereka tampaknya sudah mengatur strategi untuk memenangkan seri ini dan melaju ke LCQ.

Namun, game kedua menjadi tantangan tersendiri. Blacklist International tidak tinggal diam dan menunjukkan kemampuan luar biasa mereka untuk kembali menyeimbangkan permainan. Pemilihan hero dan strategi yang lebih matang dari Blacklist memberi mereka keuntungan yang tak terbantahkan. EVOS sempat kesulitan mengatasi serangan balik Blacklist yang memanfaatkan setiap celah yang ada, memaksa kedua tim untuk bertanding di game ketiga yang menjadi penentu segalanya.

Di game ketiga, meski EVOS berusaha sekuat tenaga untuk kembali bangkit, mereka tampak kehilangan momentum yang sebelumnya mereka miliki. Blacklist berhasil memanfaatkan setiap kelemahan yang ada dalam permainan EVOS dan menggiring mereka menuju kekalahan. Momen-momen penting seperti pertempuran di mid-lane dan kontrol objektif menjadi kunci kemenangan bagi Blacklist. Setelah pertarungan sengit dan berlarut-larut, Blacklist akhirnya berhasil menuntaskan pertandingan dengan kemenangan di game ketiga, memastikan mereka mendapatkan tiket ke LCQ.

Kekalahan tersebut membuat EVOS Esports terpaksa gugur dari turnamen ini. Meski begitu, tim EVOS telah menunjukkan performa yang patut diacungi jempol sepanjang turnamen. Usaha keras mereka akhirnya harus berakhir, namun perjuangan mereka tetap meninggalkan kesan yang mendalam bagi para penggemar. Setelah pertandingan selesai, Anavel, jungler EVOS yang memimpin tim selama pertandingan, menyampaikan permintaan maaf kepada para penggemar lewat akun Instagram-nya. Dalam pesan singkatnya, ia mengatakan, “Sorry buat hasilnya, salahnya (ada) di saya. Really sorry Fams.” Anavel mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam karena tidak bisa membawa tim melaju lebih jauh, meskipun mereka telah berjuang semaksimal mungkin.

Meski EVOS Esports harus mengakhiri perjuangannya di babak Challenge, kabar baik datang bagi organisasi tersebut. EVOS masih memiliki satu tim yang lolos ke Challenge Finals, yakni EVOS HOLY. Tim ini akan bersama Alberttt dan rekan-rekannya berjuang di babak final untuk meraih kemenangan dan mewujudkan impian tim EVOS untuk tampil di turnamen terbesar. Para penggemar tentu berharap EVOS HOLY dapat melanjutkan perjuangan tim dengan semangat yang sama dan membawa nama EVOS Esports ke babak yang lebih tinggi.

Dengan adanya kekalahan ini, tentu EVOS harus segera melakukan evaluasi agar dapat memperbaiki kekurangan dan kembali lebih kuat di turnamen-turnamen mendatang. EVOS masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan kualitas mereka di ajang-ajang berikutnya dan membuktikan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan di dunia esports, khususnya di Mobile Legends. Kini, seluruh fokus tim tertuju pada EVOS HOLY yang akan menjadi harapan mereka untuk membawa pulang gelar juara di Challenge Finals.

Aville Kembali ke EVOS Glory, Isi Posisi Pelatih Tim Macan Putih

Setelah mengalami kegagalan di MPL ID Season 14, EVOS Glory terus berusaha melakukan perbaikan untuk mengembalikan reputasi mereka di dunia kompetitif Mobile Legends. Setelah mendatangkan Albert “Alberttt” Neilsen Iskandar pada awal Desember, kini mereka kembali mengejutkan penggemar dengan memperkenalkan pelatih baru, Adit “Aville” Rosenda.

Aville bukanlah sosok yang asing bagi tim EVOS. Pria kelahiran 1992 ini memiliki sejarah panjang dengan tim tersebut, terutama saat ia bermain di divisi DOTA 2 EVOS, di mana ia turut berkontribusi dalam menjadikan tim tersebut sebagai salah satu kekuatan besar di esports Indonesia. Selama kariernya di DOTA 2, Aville berhasil meraih sejumlah prestasi yang membuat nama EVOS semakin bersinar.

Kini, dengan pengalaman yang dimilikinya di dunia esports, Aville diharapkan bisa membawa EVOS Glory bangkit di ajang Mobile Legends. Meski belum memiliki pengalaman sebagai pelatih di MLBB, Aville memiliki jejak karier yang cukup membanggakan. Sebelumnya, Aville turut berkompetisi di ajang Esports Star Indonesia dan berhasil membawa timnya keluar sebagai juara, serta meraih predikat sebagai pemain favorit pemirsa.

Misi Aville sangat berat, mengingat dia kini harus meramu strategi terbaik dengan memilih roster yang tepat dari tiga divisi MLBB yang dimiliki EVOS. Tantangan utamanya adalah untuk membawa tim ini bersaing kembali di MPL ID Season 15 dan mengembalikan kejayaan tim Macan Putih.

Kehadiran Alberttt semakin memperkuat harapan ini, mengingat sang jungler telah lama berambisi untuk membuktikan diri setelah masa-masa sulit di Fnatic ONIC. Dengan kerjasama yang solid, EVOS Glory berharap bisa meraih kesuksesan kembali. Akankah Aville mampu memimpin tim ini menuju puncak? Hanya waktu yang akan membuktikan.

Lika-Liku Trial MPL ID: Tantangan dan Sikap yang Bisa Menentukan Karier Pemain!

Bagi banyak pemain Mobile Legends, mengikuti trial tim MPL ID adalah langkah awal menuju mimpi bermain di level kompetisi tertinggi. Kesempatan ini menjadi momen untuk unjuk gigi dan menunjukkan potensi terbaik. Namun, proses trial bukan hanya soal kemampuan bermain, melainkan juga melibatkan mentalitas dan sikap pemain di dalam tim.

Mas Ade, mantan analis EVOS Legends, mengungkapkan fakta menarik mengenai dinamika trial dalam sesi live streaming-nya. Ia menjelaskan bahwa ada perilaku negatif dari sebagian pemain yang justru merusak peluang mereka sendiri. Beberapa pemain sengaja tampil buruk saat bermain dengan rekan yang tidak mereka sukai, tetapi bermain serius dan optimal saat bersama pemain pilihan mereka.

“Saya pernah menemukan kasus di mana pemain sengaja main jelek saat trial kalau tidak cocok sama rekannya, tapi kalau sama yang mereka suka, mainnya bagus. Ngeselin banget,” ujar Mas Ade.

Hal semacam ini, menurut Mas Ade, bisa memengaruhi pandangan pelatih terhadap seorang pemain. Di sesi trial, performa individu menjadi kunci utama, tetapi kemampuan beradaptasi dengan siapa pun rekan timnya juga menjadi pertimbangan besar.

Trial MPL ID seharusnya menjadi ajang bagi pemain untuk menunjukkan dedikasi penuh tanpa memandang siapa rekan satu timnya. Chemistry bisa dibangun, tetapi mentalitas profesional harus ada sejak awal. Oleh karena itu, memberikan yang terbaik di setiap kesempatan menjadi langkah wajib bagi mereka yang serius ingin menembus panggung MPL ID.

RRQ Hoshi Siap Tampil Kekuatan Penuh di ESL SPS S6 Challenge Season!

Setelah dinanti-nanti, akhirnya roster tim RRQ Hoshi untuk ESL SPS S6 Challenge Season telah resmi diumumkan. Tim yang dijuluki “Sang Raja” ini memastikan diri tampil dengan kekuatan penuh untuk meraih gelar tertinggi di kompetisi tersebut.

RRQ Hoshi sempat mengikuti fase tambahan di Open Finals untuk memperebutkan tiga slot terakhir setelah tiga tim memilih mundur dari kompetisi. Sebelumnya, mereka tidak berhasil lolos karena finis di luar lima besar. Pada fase ini, RRQ Hoshi bertemu dengan Rebellion Esports, tetapi tim Banteng Biru memilih untuk mundur, sehingga membuat RRQ Hoshi lolos bersama AI Esports dan Lazy Esports.

Kepastian keikutsertaan RRQ Hoshi di ESL SPS S6 Challenge Season sempat memunculkan keraguan terkait keutuhan tim, terutama dengan beredarnya rumor tentang ketidakpastian Rinz dan Skylar. Namun, kini tim telah merilis roster lengkapnya, yang terdiri dari para pemain andalan mereka di MPL ID S14 dan M6 World Championship: Skylar, Rinz, Sutsujin, Idok, dan Dyrennn. Untuk memperkuat tim, Hazle dan TOYY juga ditunjuk sebagai pemain cadangan, memberi kedalaman tim di posisi jungler dan gold lane.

Sebagai runner-up MPL ID S14 dan peserta M6, kekuatan tim RRQ Hoshi di ESL SPS S6 Challenge Season tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka siap menjadi ancaman bagi setiap tim yang berlaga di kompetisi ini.

Pada ESL SPS S6 Challenge Season, 16 tim akan dibagi ke dalam empat grup, masing-masing berisikan empat tim. Pertandingan akan menggunakan format GSL, di mana setiap tim harus meraih dua kemenangan untuk memastikan posisi mereka di dua besar grup. Setiap pertandingan akan dimainkan dengan sistem BO3. Tim yang meraih dua kemenangan pertama akan menjadi juara grup, sedangkan tim lainnya akan bertanding di Decider Match untuk menentukan siapa yang berhak menjadi runner-up.

Tim yang menjadi juara grup akan langsung melaju ke ESL SPS S6 Challenge Finals, sementara tim yang menempati posisi runner-up akan berlaga di Last Chance Qualifier untuk memperebutkan dua tiket terakhir ke Challenge Finals.

Kompetisi ini, meski bukan turnamen resmi, memiliki arti penting bagi para tim dan pemain sebagai ajang persiapan menghadapi musim baru MPL. Persaingan sengit dan perjalanan setiap tim di ESL SPS S6 Challenge Season pastinya akan menarik untuk disaksikan.

Bersiap untuk Aksi! Bigetron Sigma dan Kagendra Akan Bertarung di HOK Invitational S3

HOK Invitational S3 akan segera dimulai pada 21 Februari hingga 1 Maret 2025, menjadi ajang pembuka yang sangat dinantikan dalam kalender esports global Honor of Kings (HOK) 2025. Turnamen ini akan mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh dunia, dan Indonesia bangga diwakili oleh dua tim unggulan, Bigetron Sigma dan Kagendra, yang berhasil merebut tiket melalui babak kualifikasi nasional.

Kedua tim Indonesia ini akan berhadapan dengan tim-tim top HOK dari berbagai region, dalam perjuangan memperebutkan gelar juara dunia. Kualifikasi untuk HOK Invitational S3 di Indonesia berlangsung dari 4 hingga 22 Desember 2024. Sepuluh tim terbaik bersaing ketat untuk memperebutkan dua tiket ke Filipina. Kualifikasi ini akan dibagi menjadi dua jalur: Invited Team dan Open Qualifier, dengan partisipasi tim-tim ternama seperti Bigetron Sigma, Team RRQ, Alter Ego Enma, ONIC Esports, Dominator Esports, Talon Esports, Kagendra, Mahadewa Esports, Bluerim Esports, dan Deus Card. Bigetron Sigma berhasil menjadi tim pertama yang merebut tiket ke HOK Invitational S3 lewat jalur Upper Bracket.

Tim yang dipimpin oleh Psychoo ini tampil luar biasa, tak terkalahkan sepanjang kompetisi dari fase Group Seeding hingga Knockout Stage, sebelum akhirnya melaju ke Grand Final. Kagendra, meski sempat kalah dari Bigetron Sigma di Upper Bracket, berhasil bangkit di Lower Bracket dengan kemenangan dominan 3-0 atas ONIC Esports dan Mahadewa. Meskipun harus mengakui keunggulan Bigetron Sigma di Grand Final dengan skor 4-0, mereka tetap menunjukkan ketangguhan dan berhasil merebut tiket kedua untuk Indonesia.

Inilah Daftar Tim yang Siap Bertanding di HOK Invitational S3 Selain Bigetron Sigma dan Kagendra, berikut adalah tim-tim lain yang telah lolos kualifikasi dan siap bertarung di HOK Invitational S3:

– Bigetron Sigma (ID)
– Kagendra (ID)
– Elevate (PH)
– Blacklist International (PH)
– Rough World Era (PH)
– Nova Esports (MY)
– All Gamers Global (MY)
– Impunity (Wild Card)
– TBD (Americas)
– TBD (Europe)
– TBD (MENA)
– TBD (JPKR)

Persaingan yang sangat ketat di Kualifikasi Global Kualifikasi dari berbagai region juga menyajikan kejutan. Tim-tim papan atas seperti Black Shrew Esports, Dominator Esports, dan Team Secret—yang sebelumnya berada di posisi top 3 HOK Championship 2024—gugur di fase kualifikasi.

Ini menandakan betapa ketat dan kompetitifnya skena esports Honor of Kings, apalagi dengan hadirnya fitur Global Ban Pick yang mengharuskan tim-tim beradaptasi dan mengembangkan strategi yang lebih kreatif. HOK Invitational S3 yang akan digelar di Manila, Filipina, pada 21 Februari hingga 1 Maret 2025, dipastikan akan menjadi ajang yang tidak boleh dilewatkan para penggemar esports Honor of Kings di seluruh dunia.

Mari kita berikan dukungan penuh kepada Bigetron Sigma dan Kagendra yang akan berjuang keras mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional!

Turnamen Esports Purworejo 2024: Mencetak Atlet Unggul untuk Pra Porprov 2025

Esports Indonesia Pengkab Purworejo, bekerja sama dengan Komunitas Free Fire Regional Purworejo, menggelar turnamen offline bertajuk “War of Legend Championship 2024” untuk mencari bibit atlet yang akan mewakili Kabupaten Purworejo di Pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025. Event ini diadakan di Aula Kecamatan Grabag pada Minggu (22/12/2024), diikuti oleh 48 atlet dari berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, Magelang, dan Purworejo.

Ketua Esports Indonesia Pengkab Purworejo, Nanang Agus Gutomo, menjelaskan bahwa turnamen ini merupakan edisi keempat yang digelar secara rutin untuk menemukan atlet unggul yang dapat membawa nama baik Kabupaten Purworejo ke tingkat provinsi maupun nasional. “Kami sengaja mengadakan turnamen ini untuk melatih atlet dan mencari talenta yang bisa membawa Kabupaten Purworejo berprestasi,” ujar Nanang.

Sebanyak 12 tim dari berbagai daerah turut berpartisipasi dalam turnamen ini. Pemenang dari Kabupaten Purworejo akan diberi pelatihan intensif untuk mempersiapkan diri menghadapi Pra Porprov 2025. “Antusiasme para pemain sangat luar biasa. Ke depan, Esports Indonesia Pengkab Purworejo akan terus mengajak semua pihak untuk mendukung perkembangan esports di Purworejo,” tambah Nanang.

Turnamen ini tidak hanya menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp 3.000.000 dan trofi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pemain untuk mendapatkan sertifikat yang dapat menambah nilai mereka di dunia pendidikan. “Ini adalah kesempatan bagi para pemain Free Fire di Purworejo untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” kata Nanang.

Selain itu, Nanang juga berharap bahwa game online dapat menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah, untuk mengarahkan para siswa yang tertarik bermain game ke jalur prestasi. “Kami berharap guru dan kepala sekolah bisa mendukung anak-anak yang bermain game online untuk mengembangkan bakat mereka melalui Esports Indonesia Pengkab Purworejo,” ujarnya.

Acara ini didukung penuh oleh berbagai stakeholder di Kabupaten Purworejo, dengan pembukaan yang dilakukan oleh Camat Grabag Eko Setyo Husodo dan Kapolsek Grabag AKP Dyah Ayu. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan untuk kelancaran acara ini,” tutup Nanang.