Anak Dewa Tumbang dan Bangkit Dalam Duel Melawan Team Liquid ID

Pertandingan ini menjadi awal dari putaran kedua bagi Dewa United Esports, di mana Maybee dan timnya berambisi meraih hasil positif untuk meningkatkan posisi mereka di klasemen dan bersaing memperebutkan tiket ke babak playoffs. Namun, pertandingan melawan Team Liquid ID bukanlah ujian yang mudah. Sebagai juara bertahan MPL ID, Team Liquid ID menunjukkan permainan solid dan disiplin yang membuat Anak Dewa kesulitan.

Pada game pertama, Dewa United Esports menunjukkan agresivitas sejak awal permainan, dengan berhasil merebut first blood dan melakukan pick-off ke pemain Team Liquid ID. Sayangnya, meski unggul di awal, mereka gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Team Liquid ID bermain lebih agresif, menekan berbagai lane dan menginvasi jungle milik Dewa United Esports. Dalam team-fight yang terjadi di bottom lane, Anak Dewa melakukan kesalahan yang fatal, yang memungkinkan Team Liquid ID mengeliminasi pemain-pemain mereka satu per satu. Game pertama pun berakhir dengan kemenangan Team Liquid ID pada menit ke-11.

Memasuki game kedua, Dewa United Esports berusaha bermain lebih hati-hati namun tetap agresif di early game. Dengan permainan yang lebih terorganisir dan disiplin, mereka berhasil memimpin dalam networth dan eliminasi. Dominasi Anak Dewa di area objektif dan teamfight memaksa Team Liquid ID untuk terus bertahan. Walaupun Team Liquid ID memberikan perlawanan sengit dengan menargetkan pemain core Dewa United Esports, Anak Dewa akhirnya berhasil mengamankan kemenangan di game kedua pada menit ke-18 setelah menumbangkan Lord.

Pada game penentuan, Dewa United Esports mengambil strategi dengan berfokus pada goldlaner sebagai damager utama, dengan harapan untuk mengalahkan Team Liquid ID dan meraih kemenangan.

OG Esports Siap Masuki Dunia Honor of Kings

OG Esports, organisasi esports terkenal dengan segudang prestasi, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan membentuk tim khusus untuk bermain di game mobile populer, Honor of Kings. Pengumuman ini disampaikan pada penutupan turnamen global Honor of Kings Invitational Season 3 yang berlangsung di Manila, Filipina.

Dengan rekam jejak yang sangat gemilang, OG dikenal sebagai salah satu tim esports terbaik di dunia, terutama di game MOBA. Mereka dua kali meraih kemenangan di The International, turnamen DOTA 2 paling bergengsi, dan menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara berturut-turut. Di samping itu, mereka juga telah menjuarai lima DOTA 2 Major, semakin mempertegas dominasi mereka di dunia esports.

Memanfaatkan pengalaman dan keberhasilan mereka, OG kini siap menaklukkan dunia Honor of Kings, yang telah menjadi salah satu game MOBA mobile terpopuler dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif harian. OG akan bersaing di Honor of Kings Major West League, sebuah liga yang akan mempertemukan tim-tim dari Amerika, Eropa, Turki, dan CIS. Keberhasilan mereka di musim semi liga ini akan membuka jalan untuk tampil di Honor of Kings World Cup yang dijadwalkan pada Juli 2025.

Johan “N0tail” Sundstein, pendiri OG Esports, mengungkapkan antusiasmenya terhadap langkah baru ini. Ia berharap bisa berbagi pengalaman dan kebijaksanaan yang telah mereka raih di dunia esports, serta berusaha untuk membawa kemampuan dan kompetensi mereka ke level yang lebih tinggi.

Dengan pengalaman OG di dunia kompetitif, banyak yang menanti bagaimana mereka akan memberikan dampak di dunia esports mobile. Mereka diyakini akan memberikan warna baru dalam persaingan yang semakin berkembang.

IKL Spring 2025: Kejutan dan Persaingan Ketat Menuju Puncak

Kompetisi Indonesia Kings Laga (IKL) Spring 2025 menjadi titik awal yang penting bagi dunia esports Indonesia. Turnamen ini menandai debut Honor of Kings (HOK) secara resmi di Tanah Air, dan mempertemukan 10 tim profesional yang siap bersaing memperebutkan gelar juara nasional dan tiket menuju Honor of Kings World Cup (KWC) yang akan digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada Esports World Cup 2025.

IKL Spring 2025 memiliki dua fase utama, yaitu Regular Season dan Playoffs. Pada fase Regular Season, 10 tim dibagi dalam dua grup dan saling berhadapan untuk mendapatkan tempat di babak Playoff. Tiga tim terbaik dari setiap grup akan melaju ke fase berikutnya, sementara dua tim terbawah akan tersingkir lebih awal. Turnamen ini juga menandai awal dari liga dua musim yang digelar dalam setahun: Spring dan Fall, menjadikannya bagian dari rencana besar esports HOK di 2025.

Pertandingan pertama IKL Spring 2025 langsung menyuguhkan kejutan. Tim unggulan seperti RRQ harus menerima kekalahan dari Team Nemesis, sementara Alter Ego Enma juga terpuruk dalam laga melawan KAGENDRA. Di sisi lain, Bigetron dan Dominator tampil solid dengan kemenangan penting. Ini menjadi awal dari persaingan sengit yang akan memanas menuju playoff.

Hadiah yang ditawarkan tidak main-main. Tim juara akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar US$60 ribu atau sekitar Rp1 miliar, dan lebih dari itu, mereka akan mewakili Indonesia di KWC 2025. Seluruh pertandingan dapat disaksikan secara gratis di YouTube dan TikTok Honor of Kings Indonesia, serta melalui watch party dengan influencer populer.

Dengan semakin meningkatnya kualitas tim dan ketatnya persaingan, IKL Spring 2025 dipastikan akan memberikan pertandingan yang seru. Siapa yang akan muncul sebagai pemenang dan membawa nama Indonesia ke panggung dunia? Kita tunggu jawabannya sepanjang turnamen ini.

ONIC Tersingkir Dari ESL Playoff Setelah Kekalahan 1-3 Dari Talon Indonesia

Hari pertama Playoff ESL berlangsung dengan pertandingan seru antara ONIC dan Talon Indonesia (TLID). Sayangnya, harapan ONIC untuk melanjutkan perjuangan di turnamen ini harus sirna setelah mereka kalah dengan skor 1-3. Kekalahan ini mengakhiri langkah ONIC di ESL dan memastikan tim kuning hitam tersebut tidak akan tampil lebih jauh dalam kompetisi.

Di awal pertandingan, TLID langsung menunjukkan permainan agresif yang memaksa ONIC bermain defensif. Dengan koordinasi yang sangat solid, TLID berhasil menguasai objektif demi objektif, menutup game pertama dengan kemenangan mutlak tanpa banyak perlawanan dari ONIC.

Namun, ONIC sempat bangkit di game kedua. Mereka menunjukkan permainan yang lebih terorganisir dan disiplin, berhasil mendominasi TLID dalam beberapa teamfight penting. Game ini menjadi satu-satunya kemenangan ONIC dalam seri tersebut, membawa kedudukan menjadi 1-1 dan membuka peluang untuk melaju ke babak berikutnya.

Sayangnya, harapan tersebut hanya bertahan sesaat. Di game ketiga dan keempat, TLID kembali mengambil alih kendali permainan. Mereka semakin percaya diri, memaksa ONIC kembali bermain lebih defensif, hingga akhirnya menutup kedua game tersebut dengan kemenangan yang menentukan. Dengan skor 3-1, TLID memastikan diri lolos ke babak selanjutnya dan ONIC resmi gugur dari turnamen.

Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi ONIC, yang meski sempat menunjukkan performa apik, tidak mampu mempertahankan konsistensi mereka sepanjang seri. Sementara itu, TLID melaju dengan semangat tinggi untuk terus berburu gelar juara.

ONIC Esports Belum 100 Persen All In Meski Alami Kekalahan Berturut-turut di MPL Indonesia S15

ONIC Esports menghadapi start yang kurang menggembirakan di musim reguler MPL Indonesia Season 15 (S15). Setelah dua pekan berlalu, tim yang dikenal dengan julukan “Landak Kuning” ini belum mencatatkan kemenangan satu pun, malah harus menanggung tiga kekalahan berturut-turut. Namun, meski mengalami hasil yang mengecewakan, Aboy, sang mid laner ONIC, mengungkapkan bahwa timnya sebenarnya belum tampil dalam performa terbaik.

Pada sesi wawancara setelah pertandingan ONIC Esports melawan Geek Fam pada pekan kedua MPL ID S15, yang berlangsung di MPL Arena, Jakarta Barat, Jumat (14/3), Aboy menyampaikan bahwa timnya belum benar-benar bermain dengan kekuatan penuh. Menurut Aboy, faktor utama yang membuat ONIC belum tampil maksimal adalah belum sempurnanya susunan pemain yang diturunkan di lapangan.

“Sepertinya (ONIC) belum menggunakan roster utamanya. Jadi, tim ini pasti belum bisa tampil dengan 100 persen kekuatan,” ungkap Aboy. Ia menambahkan, meskipun hasil di dua pekan pertama tidak menguntungkan, dirinya yakin timnya akan segera bangkit dan menyesuaikan diri dengan ritme pertandingan. “Mereka pasti bakal catch up, dan hasilnya akan lebih baik ke depannya,” lanjutnya.

Meskipun ONIC Esports sedang terpuruk, ada juga tim yang mengalami kebangkitan. Seperti yang dialami oleh Geek Fam yang sukses meraih kemenangan pertama mereka di MPL ID S15 setelah mengalahkan ONIC dengan skor 2-1. Sebelumnya, Geek Fam sempat harus menerima kekalahan dari EVOS dengan skor telak 0-2. Menjelang pertandingan selanjutnya, Geek Fam dijadwalkan akan menghadapi Bigetron Alpha pada Minggu (16/3), yang tentu menjadi ujian berikutnya bagi mereka untuk mempertahankan momentum positif.

Bagi ONIC Esports, meski hasil yang diraih belum sesuai harapan, optimisme tetap tinggi. Dengan komposisi tim yang terus berkembang, mereka berharap bisa segera menemukan ritme permainan yang lebih baik dan kembali bersaing di puncak klasemen MPL Indonesia S15.

Final di Bandung! Liga Esports Nasional Mahasiswa 2025 Siapkan 2 Game Seru

Kompetisi esports tingkat mahasiswa terbesar di Indonesia, Liga Esports Nasional Mahasiswa 2025, resmi bergulir dengan mempertandingkan dua game MOBA yang tengah populer, yakni Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) dan Honor of Kings (HOK). Turnamen ini menjadi ajang bergengsi bagi para mahasiswa yang ingin mengembangkan bakat mereka di dunia esports dan berpeluang menembus level profesional.

Dengan total hadiah mencapai Rp 150 juta, kompetisi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi talenta-talenta muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di kancah nasional. Tidak hanya sekadar ajang pertandingan, Liga Esports Nasional Mahasiswa juga bertujuan untuk membangun ekosistem esports yang lebih profesional dan berkelanjutan.

“Kami ingin menciptakan lingkungan kompetitif yang tidak hanya mengedepankan persaingan, tetapi juga berfungsi sebagai wadah pembinaan bagi para pemain muda yang bercita-cita menjadi atlet esports profesional,” ujar Ketua Bidang Kompetisi PB ESI, Antonius Ginting.

Jadwal dan Format Pertandingan

Turnamen ini akan dimulai dengan fase kualifikasi terbuka yang berlangsung pada 25-27 April 2025 dengan format single elimination. Dari tahap ini, 32 tim terbaik akan melaju ke fase kualifikasi grup, yang akan berlangsung pada 29 April hingga 4 Mei 2025 dengan format serupa.

Setelah melalui seleksi ketat, 12 tim terbaik akan bertanding di fase penyisihan grup pada 6-11 Mei 2025, di mana mereka akan saling berhadapan untuk memperebutkan tiket menuju babak puncak.

Yang paling dinantikan, Grand Final Liga Esports Nasional Mahasiswa 2025 akan digelar secara offline di Bandung. Babak final untuk divisi Honor of Kings dijadwalkan berlangsung pada 24 Mei 2025, sementara Mobile Legends: Bang Bang akan mempertandingkan laga puncaknya pada 25 Mei 2025.

“Tahun ini menjadi momen spesial karena untuk pertama kalinya Grand Final Liga Esports Nasional Mahasiswa digelar secara offline di Bandung. Detail lokasi pertandingan akan segera diumumkan,” ungkap Kepala Program Akademi Garudaku, Robertus Aditya Pratomo Putro.

Pendaftaran Dibuka hingga 13 April 2025

Bagi mahasiswa yang ingin berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini, pendaftaran untuk divisi Mobile Legends: Bang Bang dan Honor of Kings telah dibuka dan akan berlangsung hingga 13 April 2025. Ini menjadi kesempatan emas bagi para pemain muda untuk membuktikan diri di panggung esports nasional dan meraih peluang berkarier sebagai atlet profesional.

Dengan antusiasme yang semakin meningkat terhadap esports di Indonesia, Liga Esports Nasional Mahasiswa 2025 diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi generasi baru atlet esports yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Akankah turnamen tahun ini melahirkan bintang baru? Kita nantikan bersama! 🚀🎮

Kejutan di Worlds 2025! Harga Baru Tuai Kontroversi di Komunitas Pokémon Esports

Komunitas Pokémon akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mendaftar sebagai penonton di ajang Pokémon World Championship 2025. Namun, banyak penggemar yang terkejut setelah melihat harga tiket yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kejuaraan dunia Pokémon tahun ini akan berlangsung di Anaheim, California, pada 15-17 Agustus 2025. Para penggemar memiliki waktu hingga 23 Maret untuk mendaftarkan diri dalam daftar peminat tiket penonton. Akan tetapi, ketika beberapa pemain mengklik tautan pendaftaran, mereka mendapati harga tiket yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan edisi sebelumnya.

Harga Tiket Penonton Pokémon World Championship 2025 Melonjak

Pokémon World Championship 2025 akan menampilkan berbagai kategori kompetisi, termasuk Trading Card Game (TCG), Video Game Championship (VGC), Pokémon UNITE, dan Pokémon GO. Dari keempat kategori tersebut, TCG dan VGC telah memiliki komunitas kompetitif yang berkembang pesat selama bertahun-tahun.

Di era 2010-an, turnamen regional biasanya hanya diikuti oleh 300 hingga 700 pemain dari berbagai negara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah peserta meningkat drastis. Pada turnamen internasional terbaru, VGC mencatatkan jumlah peserta lebih dari 1.000 pemain, menjadikannya kompetisi dengan jumlah peserta terbanyak dalam sejarahnya.

Meningkatnya popularitas Pokémon sebagai permainan kompetitif serta daya tariknya bagi kolektor dan penggemar tampaknya berdampak pada harga tiket masuk. Jika biaya pendaftaran untuk pemain terus meningkat setiap tahunnya, maka kenaikan harga tiket penonton menjadi kejutan terbesar bagi komunitas.

Sebelumnya, tiket penonton di berbagai turnamen, termasuk di ajang Pokémon World Championship, sering kali diberikan secara gratis. Namun, untuk tahun 2025, berikut adalah harga tiket yang ditetapkan:

  • Tiket Harian: $39 (~£30)
  • Tiket Multi-Hari: $99 (~£76.50)

Reaksi Fans: “Terlalu Mahal!”

Kenaikan harga yang drastis ini tidak luput dari kritik komunitas Pokémon. Seorang penggemar menyatakan, “Saya ingat membayar hanya $10 untuk Pokémon World Championship di London… Saat itu ada 50 ribu pengunjung, jadi mungkin mereka mencoba mengurangi jumlah penonton agar tidak terlalu ramai. Tapi di sisi lain, ini juga bisa menjadi strategi untuk menambah keuntungan.”

Sementara itu, penggemar lain menambahkan, “$100 terasa seperti keserakahan. Tahun lalu tiketnya hanya sekitar $40, dan sekarang harganya melonjak drastis.”

Bagi mereka yang tetap tertarik menyaksikan pertumbuhan esports Pokémon di ajang Worlds 2025, informasi lengkap mengenai tiket penonton dapat ditemukan di situs resmi Pokémon World Championship.

Falcon Esports Rekrut Pemain Populer untuk Debut di Rainbow Six Siege

Falcon Esports resmi mengumumkan roster baru mereka untuk Rainbow Six Siege, yang kini diperkuat oleh para pemain dari mantan tim juara, Team BDS. Pengumuman ini disampaikan pada 10 Maret 2025 melalui akun media sosial resmi Falcon Esports, dan langsung mendapatkan sambutan hangat dari komunitas esports.

Falcon Esports Siap Menggebrak Scene Rainbow Six Siege

Kembalinya Falcon Esports ke kancah Rainbow Six Siege menjadi sorotan besar, terutama karena mereka merekrut skuad juara yang sebelumnya bermain untuk Team BDS. Sebelumnya, organisasi asal Swiss itu mengizinkan para pemainnya untuk mencari peluang baru, sehingga membuka jalan bagi Falcon Esports untuk merekrut mereka.

Pada 1 Maret 2025, Stéphane “Shaiiko” Lebleu, salah satu ikon Team BDS, menyampaikan pesan perpisahannya.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Team BDS atas lima tahun yang luar biasa. Ini adalah perjalanan yang tak terlupakan, penuh dengan kenangan indah. Terima kasih kepada staf dan penggemar BDS atas dukungan mereka. Sekarang saatnya bagi saya untuk melangkah ke babak baru. Sampai jumpa.”

Dengan bergabungnya para pemain ini, Falcon Esports kini memiliki skuad yang sangat solid untuk bersaing di kompetisi tingkat dunia.

Roster Falcon Esports Rainbow Six Siege

Berikut adalah daftar pemain dan pelatih yang kini menjadi bagian dari Falcon Esports:

  • Support: Loïc “BriD” Chongthep
  • In-Game Leader: Théo “LikEfac” Mariano
  • Entry Fragger: Stéphane “Shaiiko” Lebleu
  • Anggota Tim: Fatih “Solotov” Türker
  • Anggota Tim: Josh “Yuzus” Pritchard
  • Pelatih: Samy “Stooflex” Smail

Skuad ini memiliki pengalaman yang luar biasa dan telah mencatat berbagai prestasi, termasuk:

🏆 Juara Esports World Cup 2024
🥈 Runner-up Blast Rainbow Six Major Montreal 2024
🥈 Runner-up Six Invitational 2024

Dengan rekam jejak yang kuat ini, Falcon Esports diprediksi akan menjadi salah satu tim yang paling diperhitungkan di kompetisi Rainbow Six Siege mendatang.

Dukungan Besar untuk Roster Baru Falcon Esports

Kedatangan roster ini langsung mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari internal tim Falcon Esports sendiri. Muhammed Almutairi, selaku Direktur Umum Falcon Esports, menyambut mereka dengan antusias:

“Selamat datang di tim GOATS.”

Sementara itu, Loïc “Eden” Sennepin, mantan pelatih Rainbow Six Siege untuk Falcon Esports, juga memberikan pesan dukungan:

“Selamat untuk kalian semua! Saya yakin ini akan menjadi rumah baru yang tepat untuk kalian. Muhammed Almutairi, jaga mereka sebagaimana kamu menjaga kami, dan semuanya akan baik-baik saja.”

Pelatih baru tim, Samy “Stooflex” Smail, juga mengungkapkan rasa bangganya bisa bergabung dengan Falcon Esports:

“Saya sangat bersyukur dan bangga bisa menandatangani kontrak dengan Falcon Esports. Ini adalah kehormatan besar untuk menjadi bagian dari tim ini dan berkontribusi terhadap ambisi serta perkembangan mereka.”

Turnamen Mendatang: Akankah Falcon Esports Langsung Unjuk Gigi?

Meskipun Falcon Esports belum mengumumkan secara resmi kejuaraan mana yang akan mereka ikuti dengan roster baru ini, banyak spekulasi beredar bahwa mereka akan segera tampil di ajang besar.

Salah satu turnamen yang mungkin menjadi panggung debut mereka adalah Esports World Cup 2025, yang akan digelar pada 1 Agustus 2025. Jika benar demikian, ini bisa menjadi momen kemenangan pertama bagi Falcon Esports dengan lineup barunya.

Dengan pengalaman, chemistry yang sudah terbangun, dan ambisi besar dari organisasi Falcon Esports, para penggemar tentu tidak sabar untuk melihat bagaimana tim ini akan bersaing di level tertinggi Rainbow Six Siege.

Turnamen Makin Seru! Capcom Pro Tour Resmi Gandeng Esports World Cup

Dunia esports semakin berkembang dengan hadirnya kemitraan strategis antara Capcom Pro Tour (CPT) dan Esports World Cup Foundation. Kesepakatan ini membawa Street Fighter 6 ke ajang Esports World Cup, sebuah turnamen multi-game yang akan berlangsung hingga tahun 2027. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam ekosistem Fighting Game Community (FGC) dengan berbagai perubahan format yang diusung.

Street Fighter 6 Siap Ramaikan Esports World Cup

Sebagai bagian dari kerja sama ini, sebanyak 48 pemain akan bertanding di Esports World Cup yang akan dihelat di Riyadh, Arab Saudi. Dari jumlah tersebut, 30 pemain akan lolos dari Capcom Cup 11, Street Fighter League, serta lima turnamen Premier yang berlangsung sepanjang 2025.

Selain itu, pemenang Esports World Cup akan mendapatkan tiket langsung ke Capcom Cup 12, yang dijadwalkan berlangsung pada Maret 2026. Dengan demikian, turnamen ini tak hanya menjadi ajang pertarungan bagi para pemain profesional, tetapi juga menjadi jalur eksklusif menuju kompetisi Capcom terbesar.

Hingga saat ini, 21 pemain telah mengamankan tempat mereka di Esports World Cup. Sementara itu, slot lainnya akan ditentukan melalui berbagai event besar seperti Combo Breaker, EVO, dan kualifikasi Last Chance Qualifier (LCQ) yang masih berlangsung.

Dampak Esports World Cup Terhadap Popularitas dan Harga Street Fighter 6

Keikutsertaan Street Fighter 6 dalam Esports World Cup diperkirakan dapat berdampak signifikan terhadap popularitas dan nilai pasar gim ini. Sebelum kemitraan ini diumumkan, FGC sempat menyoroti sistem pembagian hadiah di Capcom Cup 11, di mana pemain asal Jepang, Kakeru, meraih kemenangan dan membawa pulang hadiah utama sebesar $1 juta (~£774.287). Sementara itu, total hadiah sebesar $282.000 (~£218.431) dibagikan kepada peserta lainnya.

Meski jumlah total hadiah untuk Street Fighter 6 di Esports World Cup belum diumumkan, penyelenggara telah memastikan bahwa total hadiah gabungan untuk seluruh game dalam turnamen mencapai $60 juta. Pada ajang Esports World Cup 2024, setiap juara akan membawa pulang hadiah utama sebesar $1 juta (~£774.287), angka yang tentu menjadi daya tarik besar bagi para atlet esports.

Kolaborasi Capcom dengan Esports World Cup Foundation

Capcom bukan satu-satunya pengembang game yang menjalin kemitraan dengan Esports World Cup Foundation. Riot Games juga telah bergabung dengan turnamen ini dan membawa beberapa game populernya seperti League of Legends, VALORANT, dan Teamfight Tactics ke dalam daftar kompetisi.

Selain Street Fighter 6, genre fighting game juga akan semakin meriah dengan kehadiran FATAL FURY: City of the Wolves. Gim besutan SNK Corporation ini telah menjalin kesepakatan selama tiga tahun dengan Esports World Cup Foundation, memastikan keberadaannya dalam daftar game yang akan dipertandingkan hingga tahun 2027.

Dengan kemitraan ini, Street Fighter 6 akan semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu game pertarungan paling bergengsi di dunia. Ajang Esports World Cup pun berpotensi menjadi salah satu kompetisi terbesar bagi para pemain fighting game, membuka peluang bagi talenta baru untuk bersinar di panggung global.

PUBG PC TPP Amateur Cup: Kesempatan Emas bagi Pemain Non-Pro untuk Bersinar!

Bagi para pemain PUBG PC yang belum terjun ke dalam dunia profesional, kini saatnya untuk menunjukkan kemampuan terbaik dalam PUBG PC TPP Amateur Cup! Turnamen global pertama yang menggunakan mode Third-Person Perspective (TPP) dengan aturan SUPER RULES ini memberikan kesempatan besar bagi para pemain amatir di seluruh dunia untuk bersaing dan membuktikan diri mereka. Tidak hanya itu, hadiah total senilai $8,000 juga telah disiapkan bagi para pemenang yang berhasil menunjukkan permainan terbaik mereka.

Tentang Turnamen PUBG PC TPP Amateur Cup

PUBG PC TPP Amateur Cup merupakan turnamen esports yang mengusung mode TPP yang terkenal, memungkinkan para pemain untuk memanfaatkan sudut pandang orang ketiga dalam permainan. Dengan aturan SUPER RULES yang unik, turnamen ini memberi tantangan baru bagi peserta dan membuka peluang bagi pemain-pemain yang ingin memperlihatkan keterampilan mereka di panggung global.

Detail Turnamen: 🔹 Format: Mode TPP dengan aturan SUPER RULES
🔹 Hadiah Total: $8,000
🔹 Jalur Menuju PUBG PLAYERS TOUR: Pemenang dari turnamen ini akan mendapatkan kesempatan bertanding di PUBG PLAYERS TOUR: APAC MASTER, dengan hadiah utama sebesar $20,000.

Cara Mendaftar:Pendaftaran Gratis: Langsung daftarkan timmu melalui [link resmi].
Batas Pendaftaran: Hingga 12 Maret 2025.
Alternatif: Temukan informasi lebih lanjut melalui bio Instagram resmi @PUBGINDO.Official.

Persyaratan Pendaftaran:Pemain yang belum pernah berkompetisi di PUBG Master Series.
✔ Terbuka untuk semua pemain tanpa batasan usia atau gender.

Jadwal Turnamen: 📅 Babak Kualifikasi: 17 – 19 Maret 2025
📅 Babak Final (Top 16 Tim): 24 – 26 Maret 2025

Buktikan Kemampuanmu di Kancah Internasional!

Ini adalah kesempatan besar bagi para pemain PUBG amatir untuk berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi. Dengan hadiah yang menarik dan jalur menuju PUBG PLAYERS TOUR yang prestisius, turnamen ini merupakan batu loncatan bagi mereka yang ingin menunjukkan bahwa pemain non-profesional juga bisa meraih sukses di dunia esports.

Segera bentuk tim terbaikmu, siapkan strategi, dan buktikan bahwa skill yang kamu miliki mampu bersaing di level internasional. Jangan sampai melewatkan kesempatan ini dan jadilah bagian dari sejarah PUBG PC! 🔥🎮