MPL ID: Antara Kolaborasi Internasional dan Harapan Tim Lokal Menjaga Dominasi

MPL ID kini telah menjadi salah satu liga esports paling besar dan paling konsisten di Indonesia. Popularitas Mobile Legends Indonesia terus berkembang seiring waktu, menjadikannya liga yang sangat penting untuk menuju turnamen-turnamen besar seperti MSC dan EWC. Setiap musimnya, MPL ID selalu menunjukkan kualitas dan semangat yang tinggi, menciptakan atmosfer kompetitif yang menarik.

Dengan aturan EWC yang baru, di mana tim kolaborasi tidak dapat mengumpulkan Championship Point, banyak tim yang memilih untuk menghentikan kerja sama mereka. Hal ini memberi jalan bagi fenomena baru, yaitu akuisisi tim. Misalnya, sebelumnya tim-tim besar seperti Team Liquid mengambil alih Aura dan ECHO. Kemungkinan akuisisi seperti ini bisa terjadi lagi, dan beberapa tim internasional seperti T1, Paper Rex, dan NaVi juga dikabarkan sedang mencari peluang untuk mengakuisisi tim MPL ID.

Pak AP, sebagai pihak yang memiliki perhatian besar terhadap perkembangan MPL ID, menyadari bahwa banyak tim internasional tertarik bergabung dengan liga ini karena potensi besar menuju MSC EWC 2025. Meskipun demikian, pak AP berharap liga MPL ID tetap didominasi oleh tim-tim dengan brand Indonesia. Ia menekankan bahwa meskipun pemain yang bertanding tetap berasal dari Indonesia, akan sangat ironis jika liga lokal ini dipenuhi oleh tim-tim asing.

Pak AP berharap para penggemar mendukung tim-tim lokal mereka, dan meskipun ada tim-tim internasional yang mungkin hadir, ia tetap berharap bahwa tim Indonesia akan terus mendominasi liga ini.

Lemon Resmi Gabung EVOS India, Skuad Party Ini Makin Kuat dan Menghibur!

Setelah sejumlah pemain hebat bergabung, kini giliran Lemon yang resmi menjadi bagian dari EVOS India. Bergabungnya Lemon tentu memberikan kekuatan tambahan bagi tim ini, yang sudah dikenal sebagai salah satu tim party-an yang semakin populer, baik karena kekuatan permainan maupun hiburan yang ditawarkan kepada para penonton.

Beberapa waktu belakangan, berbagai skuat party yang cukup OP mulai muncul di ranked, dan EVOS India kini menjadi salah satu nama besar yang cukup membuat gebrakan dalam dunia hiburan Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). Tim ini dihuni oleh sejumlah mantan pemain EVOS Legends yang sukses meraih gelar juara M1 World Championship, seperti Oura, Luminaire, Donkey, serta Tazz yang sebelumnya menjadi jungler EVOS. Tak ketinggalan, Razeboy yang kini beralih menjadi talent Macan Putih juga turut memperkuat tim ini.

Meskipun didominasi oleh mantan pemain Macan Putih, EVOS India tetap terbuka bagi siapa saja yang mampu membawa tim ini menuju performa yang lebih baik dan menarik perhatian para penonton. Dalam kesempatan tersebut, EVOS India pun menawari Lemon untuk bergabung, dan tentunya Lemon menerima tawaran tersebut.

Kehadiran Lemon disambut antusias oleh Oura, yang merasa bangga bisa mengajak Lemon bergabung dengan EVOS India. Bahkan, Oura dengan bercanda mengatakan, “Kapan lagi bro, Lemon gabung EVOS India? Pak AP sih kecolongan ya Lemon masuk EVOS nih. Cuma kita yang bisa,” sembari tertawa.

Keputusan Lemon untuk bergabung semakin memperkuat dan menarik perhatian para penggemar, mengingat beberapa pemain sebelumnya yang pernah bersaing di kompetisi kini akan bermain bersama dalam satu tim. Sebelumnya, Oura sempat memposting di Instagram Story mengenai izin dari Head of Esports EVOS, ONER, untuk menggunakan nama EVOS dalam skuat party-an ini. ONER memberikan lampu hijau melalui balasan Instagram Story-nya, yang semakin memperbesar kemungkinan EVOS India menjadi tim yang lebih resmi.

Kini, dengan bergabungnya Lemon, skuat EVOS India semakin mendapat perhatian besar dan akan semakin mendekatkan diri dengan penggemar, serta memperkuat nama besar EVOS di dunia esports.

Aeronshikii: Dunia MLBB Sedang Tidak Baik-Baik Saja Setelah Kehadiran Albert Di EVOS

Aeronshikii, pemain profesional Mobile Legends, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kondisi dunia MLBB setelah Albert bergabung dengan EVOS. Dalam wawancara pasca-pertandingan di ESL, Aeronshikii menyatakan bahwa kehadiran Albert di tim Macan Putih membuat persaingan semakin ketat dan menambah tantangan bagi tim lainnya. Komentar ini mencerminkan dampak signifikan yang ditimbulkan oleh transfer pemain bintang dalam ekosistem esports.

Albert, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu jungler terbaik di Indonesia, resmi bergabung dengan EVOS setelah meninggalkan ONIC Esports. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar karena Albert sebelumnya sempat ditolak saat trial di EVOS sebelum akhirnya meraih kesuksesan di RRQ. Kini, dengan performa impresifnya, Albert berhasil membawa EVOS lolos ke Challenge Finals dengan dua kemenangan beruntun. Ini menunjukkan bahwa transfer pemain dapat mengubah dinamika tim dan mempengaruhi hasil kompetisi secara langsung.

Dalam debutnya bersama EVOS, Albert menunjukkan performa luar biasa, mencetak angka yang signifikan dan memberikan kontribusi besar terhadap kemenangan tim. Aeronshikii mengakui bahwa kehadiran Albert memberikan efek gendong yang nyata bagi timnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran seorang pemain bintang dalam meningkatkan performa keseluruhan tim dan memotivasi rekan-rekannya untuk tampil lebih baik.

Aeronshikii menegaskan bahwa dunia MLBB sedang tidak baik-baik saja karena dominasi yang ditunjukkan oleh tim-tim dengan pemain bintang seperti Albert. Ia khawatir bahwa ketidaksetaraan dalam kekuatan tim dapat mengurangi daya saing di liga dan membuat pertandingan menjadi kurang menarik. Ini mencerminkan kekhawatiran umum di kalangan pemain dan penggemar tentang bagaimana transfer pemain dapat memengaruhi keseimbangan kompetisi.

Dengan keberhasilan mereka lolos ke Challenge Finals, EVOS akan menghadapi tim-tim kuat seperti RRQ Hoshi dan ONIC. Aeronshikii berharap agar timnya dapat bersiap menghadapi tantangan tersebut dan beradaptasi dengan strategi baru yang mungkin diterapkan oleh lawan-lawan mereka. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan dari kehadiran pemain bintang, setiap tim harus tetap fokus pada persiapan dan strategi untuk meraih kemenangan.

Dengan komentar Aeronshikii mengenai kondisi dunia MLBB setelah kedatangan Albert, semua mata kini tertuju pada bagaimana perubahan ini akan memengaruhi kompetisi di masa depan. Diharapkan bahwa meskipun ada tantangan baru, semua tim dapat beradaptasi dan menciptakan pertandingan yang menarik bagi penggemar. Keberhasilan atau kegagalan dalam menghadapi situasi ini akan menentukan arah perkembangan esports MLBB ke depannya.

RRQ Lemon Buat Geger dengan Pernyataan Terkait EVOS, Masa Depannya di RRQ Jadi Tanda Tanya

Lemon RRQ masih tetap menjadi sosok yang sangat dihormati dan legendaris dalam dunia Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), baik di Indonesia maupun internasional. Meskipun sudah lama tidak aktif dalam kompetisi profesional dan lebih memilih fokus pada live streaming, Lemon tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keluarga besar RRQ. Bahkan, ia masih tinggal di GH RRQ Hoshi, menandakan bahwa meskipun tidak berlaga di turnamen, ia tetap erat kaitannya dengan tim.

Banyak penggemar dan pengamat yang beranggapan bahwa Lemon akan tetap bertahan dengan RRQ dalam waktu lama meskipun tidak terjun langsung ke pertandingan. Ia sendiri pernah mengungkapkan bahwa ia merasa memiliki utang budi yang besar kepada RRQ karena tim tersebut telah banyak membantunya dalam meraih kesuksesan. Hal ini membuatnya merasa sangat terikat dengan tim tersebut.

Namun, baru-baru ini, ada hal yang cukup mengejutkan selama sesi live streaming Lemon. Sebelumnya, Lemon sempat memberi sinyal bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan tawaran dari EVOS. Kini, dalam live streaming terbaru, ia membuat pernyataan yang membuat banyak orang bertanya-tanya: “Masuk RRQ bang cocok itu? Aku mau EVOS, kapan mulai kontrak EVOS?” sambil memberikan kode telepon.

Meski demikian, penggemar tidak perlu terlalu serius menanggapi pernyataan ini. Mengingat hubungan yang sudah terjalin erat antara Lemon dan RRQ, sangat kecil kemungkinan tim akan melepaskannya begitu saja. Kecuali jika Lemon sendiri yang memilih untuk pergi, barulah perubahan besar ini bisa terjadi. Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dari Lemon, apakah ia akan tetap bersama RRQ atau beralih ke arah yang berbeda di dunia esports. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

EVOS Esports Tersingkir di ESL Snapdragon Pro Series S6 Challenge, Anavel Minta Maaf kepada Fans!

Gelaran ESL Snapdragon Pro Series (SPS) Season 6 Challenge berlanjut pada Sabtu (11/1) dengan persaingan sengit antara tim-tim yang berusaha merebut slot ke Last Chance Qualifier (LCQ) untuk melaju ke Challenge Finals. Pada babak ini, para tim yang tersisa diharuskan untuk memberikan penampilan terbaik mereka agar bisa tetap bertahan di turnamen bergengsi ini. Salah satu tim yang berusaha keras untuk mendapatkan tempat di LCQ adalah EVOS Esports, yang berhadapan dengan Blacklist International dalam pertandingan penentuan.

EVOS membuka pertandingan dengan sangat baik di game pertama. Tim Macan Putih tampil dominan, memanfaatkan kekuatan individu dan strategi tim yang solid untuk mengungguli Blacklist. Di awal permainan, EVOS tampil dengan koordinasi yang rapi, meraih keuntungan dalam objektif dan pertempuran tim, yang akhirnya mengantarkan mereka meraih kemenangan di game pertama. Mereka tampaknya sudah mengatur strategi untuk memenangkan seri ini dan melaju ke LCQ.

Namun, game kedua menjadi tantangan tersendiri. Blacklist International tidak tinggal diam dan menunjukkan kemampuan luar biasa mereka untuk kembali menyeimbangkan permainan. Pemilihan hero dan strategi yang lebih matang dari Blacklist memberi mereka keuntungan yang tak terbantahkan. EVOS sempat kesulitan mengatasi serangan balik Blacklist yang memanfaatkan setiap celah yang ada, memaksa kedua tim untuk bertanding di game ketiga yang menjadi penentu segalanya.

Di game ketiga, meski EVOS berusaha sekuat tenaga untuk kembali bangkit, mereka tampak kehilangan momentum yang sebelumnya mereka miliki. Blacklist berhasil memanfaatkan setiap kelemahan yang ada dalam permainan EVOS dan menggiring mereka menuju kekalahan. Momen-momen penting seperti pertempuran di mid-lane dan kontrol objektif menjadi kunci kemenangan bagi Blacklist. Setelah pertarungan sengit dan berlarut-larut, Blacklist akhirnya berhasil menuntaskan pertandingan dengan kemenangan di game ketiga, memastikan mereka mendapatkan tiket ke LCQ.

Kekalahan tersebut membuat EVOS Esports terpaksa gugur dari turnamen ini. Meski begitu, tim EVOS telah menunjukkan performa yang patut diacungi jempol sepanjang turnamen. Usaha keras mereka akhirnya harus berakhir, namun perjuangan mereka tetap meninggalkan kesan yang mendalam bagi para penggemar. Setelah pertandingan selesai, Anavel, jungler EVOS yang memimpin tim selama pertandingan, menyampaikan permintaan maaf kepada para penggemar lewat akun Instagram-nya. Dalam pesan singkatnya, ia mengatakan, “Sorry buat hasilnya, salahnya (ada) di saya. Really sorry Fams.” Anavel mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam karena tidak bisa membawa tim melaju lebih jauh, meskipun mereka telah berjuang semaksimal mungkin.

Meski EVOS Esports harus mengakhiri perjuangannya di babak Challenge, kabar baik datang bagi organisasi tersebut. EVOS masih memiliki satu tim yang lolos ke Challenge Finals, yakni EVOS HOLY. Tim ini akan bersama Alberttt dan rekan-rekannya berjuang di babak final untuk meraih kemenangan dan mewujudkan impian tim EVOS untuk tampil di turnamen terbesar. Para penggemar tentu berharap EVOS HOLY dapat melanjutkan perjuangan tim dengan semangat yang sama dan membawa nama EVOS Esports ke babak yang lebih tinggi.

Dengan adanya kekalahan ini, tentu EVOS harus segera melakukan evaluasi agar dapat memperbaiki kekurangan dan kembali lebih kuat di turnamen-turnamen mendatang. EVOS masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan kualitas mereka di ajang-ajang berikutnya dan membuktikan bahwa mereka adalah tim yang patut diperhitungkan di dunia esports, khususnya di Mobile Legends. Kini, seluruh fokus tim tertuju pada EVOS HOLY yang akan menjadi harapan mereka untuk membawa pulang gelar juara di Challenge Finals.

Bigetron Alpha Awali 2025 dengan Kemenangan, Kyy Ungkap Pemain Baru Bukan dari Indonesia

Bigetron Alpha memulai tahun 2025 dengan langkah penuh percaya diri, meskipun mereka harus menghadapi ujian berat melawan AI Esports, wakil dari Myanmar. Meskipun sempat tertinggal lebih dulu, tim Robot Merah berhasil mengatasi tekanan dan meraih kemenangan yang sangat berarti. Hasil ini semakin menunjukkan potensi besar mereka untuk bersaing di musim baru MPL ID, memperlihatkan bahwa mereka siap menghadapi tantangan yang lebih besar.

Pada pertandingan tersebut, Bigetron Alpha tampil tanpa dua pilar utama mereka dari musim lalu, Kyy dan Kenn, yang selama ini menjadi andalan tim. Posisi Roamer dan Jungler kali ini diisi oleh pemain baru yang identitasnya masih dirahasiakan oleh tim. Hal ini tentunya menambah rasa penasaran para penggemar yang ingin melihat bagaimana strategi baru ini akan berdampak pada performa tim.

Meskipun banyak perubahan yang terjadi, Bigetron Alpha tetap menunjukkan permainan yang solid dan percaya diri. Penampilan mereka memberi harapan besar bagi para penggemar, terutama dalam upaya tim meraih gelar juara MPL ID pertama mereka. Kemenangan ini menjadi langkah awal yang positif dalam mewujudkan impian besar para Bigetroopers.

Rumor mengenai pengganti Kyy sebagai roamer semakin berkembang. Kabarnya, pemain tersebut adalah mantan anggota RSG PH, Light. Fakta bahwa pemain baru ini berasal dari luar Indonesia semakin memperkuat dugaan tersebut, membuat banyak penggemar semakin penasaran dengan kemampuan dan peran yang akan dibawanya di tim.

Dalam sebuah sesi live streaming, Kyy mengonfirmasi bahwa kendala bahasa tidak akan menjadi hambatan besar bagi pemain baru tersebut. “Pamela jago (bahasa Indonesia), dia mau belajar, sama seperti Emannn, bahkan lebih baik. Saat kita berdua nonton (pertandingan), dia banyak bertanya, ‘itu apa? artinya apa?’,” ujar Kyy, yang akrab disapa Hengky. Pernyataan ini semakin meyakinkan para penggemar bahwa roamer baru Bigetron Alpha bukan berasal dari Indonesia, namun kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan sikap tekun pemain tersebut menjadi faktor penting dalam proses adaptasinya.

Kini, pertanyaan yang mengemuka adalah apakah pemain baru ini dapat mengangkat tim ke level yang lebih tinggi dan membantu Bigetron Alpha mewujudkan gelar juara MPL ID yang telah lama diidamkan oleh para Bigetroopers. Semua mata kini tertuju pada tim untuk melihat apakah mereka bisa tampil konsisten dan menghadirkan kejutan di musim ini.

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah M7 World Championship Mobile Legends 2026, Menpora Dukung Penuh Pengembangan Esport

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memberikan dukungannya untuk pengembangan industri esport di Indonesia dengan memastikan Indonesia akan menjadi tuan rumah M7 World Championship Mobile Legends pada Januari 2026. Dalam audiensi yang digelar dengan Dylan Yao Feng Cia, Esports Director untuk Indonesia, Filipina, dan Amerika Utara, serta Martinus Manurung, Esports Head of Business Development, Menpora Dito mengungkapkan bahwa Indonesia Arena di Jakarta telah dipilih sebagai lokasi utama untuk final turnamen tersebut.

Menpora Dito menyatakan bahwa acara final M7 World Championship ini hanya akan berlangsung selama tiga hari di Indonesia Arena. Ia menyarankan agar segala komunikasi terkait dengan penyelenggaraan dapat dilakukan lebih lanjut melalui LPDUK.

Martinus Manurung juga menjelaskan bahwa mereka ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan Kemenpora terkait dengan venue dan berbagai aspek penyelenggaraan M7 World Championship yang rencananya akan digelar antara tanggal 14 hingga 25 Januari 2026, setelah SEA Games di Thailand pada Desember 2025.

Kompetisi M7 World Championship di Indonesia akan menjadi kali kedua negara ini menjadi tuan rumah setelah sebelumnya menyelenggarakan M4 World Championship pada 2023. Selain turnamen, acara tersebut juga akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik, seperti M Summit, pertunjukan musik, tarian, festival makanan, serta seni dan budaya lokal. Dylan Yao Feng Cia menambahkan bahwa program CSR akan melibatkan pendidikan sebagai salah satu pilarnya.

RRQ Akira Resmi Dibubarkan: Mengakhiri Era Dominasi di LATAM dan Brazil

Pada penghujung 2024, kabar mengejutkan datang dari dunia esports Mobile Legends. Rex Regum Qeon (RRQ) mengumumkan secara resmi bahwa mereka membubarkan divisi RRQ Akira, tim Mobile Legends yang telah sukses berkompetisi di region Brazil dan LATAM. Keputusan ini diumumkan pada 31 Desember 2024, di mana manajemen RRQ mengucapkan terima kasih kepada para pemain dan pelatih yang telah berkontribusi selama tiga tahun terakhir.

Dengan bubarnya RRQ Akira, kini seluruh anggota tim yang terdiri dari Luiizz, Kiing, Seigen, Gustalagusta, Tekashi, Blink, dan Coach Cabral tidak lagi berada di bawah naungan RRQ. Keputusan ini memang mengejutkan, mengingat banyaknya prestasi yang telah diraih oleh tim tersebut di Brazil dan LATAM. RRQ Akira telah memperluas pengaruh RRQ di kawasan Amerika Selatan, dengan membawa nama besar organisasi ke tingkat internasional.

RRQ Akira dikenal sebagai salah satu tim paling berpengaruh di region Brazil dan LATAM. Tim ini berhasil mendominasi turnamen-turnamen Mobile Legends di kedua wilayah tersebut, termasuk menjadi juara MPL Brazil secara berturut-turut mulai dari MPL BR S2 hingga MPL BR S5. Selain itu, mereka juga berhasil menjuarai Liga LATAM dan MPL LATAM, serta mewakili RRQ di ajang-ajang internasional seperti M-Series (M4, M5, M6) dan MSC 2024.

Namun, setelah penyatuan MPL Brazil dengan LATAM, dominasi RRQ Akira mulai berkurang. Mereka finis sebagai runner-up di MPL LATAM S2 dan gagal meraih gelar di ESL SPS S5 LATAM Challenge Finals.

Keputusan untuk membubarkan RRQ Akira tentunya diambil setelah pertimbangan matang dari pihak manajemen dan bertujuan untuk kepentingan jangka panjang semua pihak yang terlibat. Kini, mata publik tertuju pada langkah selanjutnya bagi para pemain dan pelatih. Ada kemungkinan mereka akan kembali bersatu di tim baru dan mencoba untuk merebut kembali kejayaan di LATAM.

EVOS Umumkan Roster untuk ESL Snapdragon Season 6: Alberttt Gabung EVOS Holy dan Perubahan Besar di EVOS Glory

Pada Selasa (31/12), EVOS Esports resmi mengumumkan roster tim mereka untuk turnamen ESL Snapdragon Season 6. Tim EVOS Holy dan EVOS Glory akan berkompetisi di ajang bergengsi ini, dengan EVOS Holy berhasil lolos dari babak Open Finals dan EVOS Glory mendapatkan undangan langsung untuk babak Challenge Season.

Salah satu kejutan dalam pengumuman ini adalah bergabungnya Alberttt dengan tim EVOS Holy. Pemain yang dikenal dengan perannya sebagai jungler ini akan bergabung bersama sejumlah pemain baru lainnya. Beberapa pemain baru yang turut masuk ke dalam roster EVOS Holy antara lain Regi “Regii” Marviola sebagai EXP Laner, Depezett sebagai Midlaner, Erland “Erlan” Saputra sebagai Gold Laner, dan Vincentius “Ivann” Adrianto sebagai Roamer. Alberttt sendiri datang untuk menggantikan posisi Maykids, jungler muda yang sebelumnya mengisi posisi tersebut.

Sementara itu, tim EVOS Glory juga melakukan sejumlah perubahan dalam roster mereka. Di tim ini, terdapat beberapa pemain baru, seperti Kenley “Veldora” Zefanya yang akan mengisi posisi EXP Laner, Junisen “Anavel” Lo sebagai Jungler, Adriansyah “ClawKun” Baihaqi sebagai Midlaner, Nicodemus “Niky” Koesnadi sebagai Gold Laner, dan Timothy “Tonny” Tonny yang mengisi posisi Roamer.

Meskipun Alberttt bergabung dengan EVOS Holy, perubahan ini tidak mempengaruhi komposisi roster MPL ID S15, dan dirinya hanya akan mengisi kekosongan sementara untuk tim tersebut. Dengan perombakan besar ini, banyak yang menantikan debut Alberttt bersama EVOS di ESL Snapdragon Season 6.

Adit ‘Aville’ Rosenda Kembali Menggenggam Takhta EVOS Glory sebagai Pelatih Baru MPL ID S15!

Pada Senin malam, 30 Desember 2024, Adit “Aville” Rosenda resmi diumumkan sebagai pelatih baru untuk tim EVOS Glory di MPL ID S15. Kehadiran Aville ini mengakhiri teka-teki tentang siapa yang akan melatih tim Macan Putih, dan menariknya, dirinya kembali ke rumah yang telah membesarkan namanya, EVOS. Aville bukanlah wajah asing bagi EVOS, karena sebelumnya dia pernah membela tim tersebut di divisi DOTA2.

Aville, yang memiliki pengalaman luas di dunia esports, dikenal oleh banyak pelatih ternama di scene kompetitif MLBB, seperti Khezcute, SaintDeLucaz, Adi, dan Xepher. Bagi yang belum mengenalnya lebih dalam, berikut profil lengkap Adit “Aville” Rosenda: Nama Lengkap: Adit Rosenda, IGN: Aville, Tanggal Lahir: 6 November 1992, Kewarganegaraan: Indonesia, Role: Pelatih, Instagram: EVOS Aville, YouTube: EVOS Aville.

Aville memulai perjalanan kariernya di dunia esports dari Zero Latitude, lalu berlanjut ke Majapahit Esports sebelum akhirnya bergabung dengan EVOS pada tahun 2016. Ia menghabiskan hampir tiga tahun di divisi DOTA2 EVOS hingga 2019. Selama kariernya sebagai pemain profesional, Aville juga pernah menjajal peran sebagai caster di kanal esports WxC Indonesia dan berpartisipasi dalam berbagai event DOTA2 sebagai komentator serta analis. Pada tahun 2020, Aville terjun ke scene Mobile Legends (MLBB). Meskipun tidak melalui jalur kompetisi resmi, ia mengikuti ajang pencarian bakat Esports Star Indonesia dan berhasil meraih juara pertama. Namun, ia belum melanjutkan kariernya secara serius di dunia MLBB pada saat itu. Selain itu, Aville dikenal sebagai streamer aktif yang sering bermain game dan berbincang mengenai topik-topik terkait esports melalui kanal YouTube miliknya.

Pada penghujung tahun 2024, Aville kembali ke scene kompetitif MLBB, kali ini bergabung sebagai pelatih di tim EVOS Esports, tempat yang sudah memulai perjalanan kariernya. Kembalinya Aville ke EVOS tentu menjadi tantangan baru baginya, mengingat para pelatih ternama lainnya seperti Khezcute, SaintDeLucaz, hingga Adi sudah lebih dulu mencatatkan nama besar mereka. Namun, Aville memiliki potensi untuk menunjukkan kemampuannya dan mengejar level yang sama, waktu yang akan membuktikan segalanya.

Adit “Aville” Rosenda memulai perjalanan karier esports-nya di Zero Latitude pada Oktober 2014 hingga Maret 2016, sebelum melanjutkan ke Majapahit Esports pada 2016. Aville kemudian bergabung dengan EVOS Esports pada 21 Agustus 2016, di mana ia berkarier hingga 20 September 2019. Setelah beberapa tahun berkiprah di dunia esports, Aville kembali ke EVOS Esports pada 30 Desember 2024 sebagai pelatih baru untuk tim EVOS Glory di MPL ID S15.

Selama kariernya, Aville berhasil meraih berbagai prestasi bersama tim. Ia menempati posisi kedua pada Indonesia Games Championship 2017 dan Indonesia Pride Gaming League 2017. Pada 2018, ia membawa tim meraih juara pertama di ProDOTA Cup Southeast Asia #13 dan finis di posisi kedua pada ESL Indonesia Championship Season 2 di tahun 2019. Terbaru, Aville juga turut berperan dalam keberhasilan tim meraih juara pertama di IESF World Esports Championship 2022.