MPL ID: Antara Kolaborasi Internasional dan Harapan Tim Lokal Menjaga Dominasi

MPL ID kini telah menjadi salah satu liga esports paling besar dan paling konsisten di Indonesia. Popularitas Mobile Legends Indonesia terus berkembang seiring waktu, menjadikannya liga yang sangat penting untuk menuju turnamen-turnamen besar seperti MSC dan EWC. Setiap musimnya, MPL ID selalu menunjukkan kualitas dan semangat yang tinggi, menciptakan atmosfer kompetitif yang menarik.

Dengan aturan EWC yang baru, di mana tim kolaborasi tidak dapat mengumpulkan Championship Point, banyak tim yang memilih untuk menghentikan kerja sama mereka. Hal ini memberi jalan bagi fenomena baru, yaitu akuisisi tim. Misalnya, sebelumnya tim-tim besar seperti Team Liquid mengambil alih Aura dan ECHO. Kemungkinan akuisisi seperti ini bisa terjadi lagi, dan beberapa tim internasional seperti T1, Paper Rex, dan NaVi juga dikabarkan sedang mencari peluang untuk mengakuisisi tim MPL ID.

Pak AP, sebagai pihak yang memiliki perhatian besar terhadap perkembangan MPL ID, menyadari bahwa banyak tim internasional tertarik bergabung dengan liga ini karena potensi besar menuju MSC EWC 2025. Meskipun demikian, pak AP berharap liga MPL ID tetap didominasi oleh tim-tim dengan brand Indonesia. Ia menekankan bahwa meskipun pemain yang bertanding tetap berasal dari Indonesia, akan sangat ironis jika liga lokal ini dipenuhi oleh tim-tim asing.

Pak AP berharap para penggemar mendukung tim-tim lokal mereka, dan meskipun ada tim-tim internasional yang mungkin hadir, ia tetap berharap bahwa tim Indonesia akan terus mendominasi liga ini.

ONIC PH Menang Telak atas EVOS Esports di ESL Snapdragon Pro Series Season 6 Challenge

Gelaran ESL Snapdragon Pro Series (SPS) Season 6 Challenge dimulai pada Senin (6/1) dengan pertandingan menarik antara ONIC Philippines dan EVOS Esports, yang menjadi sorotan utama dalam turnamen kali ini. Bertajuk EVOS vs ONIC Philippines, laga ini mempertemukan dua tim besar yang memiliki roster bintang muda yang penuh potensi.

ONIC Philippines, yang baru saja meraih gelar juara dunia di M6 World Championship, tampil impresif dengan dominasi penuh atas EVOS Esports. Dalam pertandingan yang sangat dinantikan para penggemar, ONIC PH berhasil meraih kemenangan mudah dengan skor 2-0, membuktikan bahwa mereka tetap haus untuk terus mendominasi arena esports internasional.

Meski memikul beban sebagai juara dunia, hal tersebut justru semakin memotivasi ONIC PH untuk meraih prestasi lebih lanjut di panggung internasional. Dalam laga yang berlangsung di grup A SPS Season 6, pertandingan pertama dimulai dengan ONIC PH yang tampil mendominasi sejak awal. EVOS dibuat kesulitan dalam menghadapi gempuran kuat dari tim yang dipimpin oleh Kelra.

Di game 1, ONIC PH tidak memberikan kesempatan berarti bagi EVOS, dan dengan cepat mengamankan kemenangan. Pada game 2, Kelra kembali memilih hero Irithel, dan seiring berjalannya pertandingan, ONIC PH menunjukkan penguasaan yang semakin dominan, menekan EVOS ke posisi yang sulit.

Pada menit ke-8, ketika EVOS berusaha untuk melawan, Kelra berhasil mencetak savage yang spektakuler. Dimulai dengan melumpuhkan Niky yang menggunakan Granger, dilanjutkan dengan Veldora yang memakai Cici, serta K1NGKONG yang menjadi korban ketiga. Bahkan Tonny yang menggunakan Gatot, serta Anavel, juga tidak dapat menghindar dari serangan mematikan Kelra. Di menit-menit akhir, meski pertandingan belum berakhir secara langsung, ONIC PH mengakhiri game 2 dengan kemenangan telak 2-0 pada menit ke-12, mengukuhkan dominasi mereka.

Esports Labs Hadir di Pontianak: Evos Team Rayakan Akhir Tahun Bersama Komunitas Gaming Kalimantan

Esports Labs, sebuah acara kolaborasi antara brand ternama Indonesia dan tim besar Mobile Legends, Evos, kembali hadir di Gaia Bumi Raya City Mall, Pontianak. Acara ini bertujuan memberikan pengalaman interaktif yang penuh energi dan keseruan bagi komunitas gamer lokal di Pontianak dan sekitarnya.

Setelah sukses menyambangi kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Malang, dan Makassar, Pontianak menjadi lokasi terakhir yang dipilih untuk menyelenggarakan event ini pada 21-22 Desember 2024. Tony Tham, Head of Commercial Evos, menyatakan bahwa Pontianak memiliki antusiasme yang tinggi terhadap Mobile Legends, menjadikannya tempat yang tepat untuk merayakan akhir tahun bersama komunitas esports.

“Pontianak memiliki semangat gaming yang luar biasa. Kehadiran AXIS Esports Labs di sini adalah momen istimewa untuk merayakan akhir tahun bersama komunitas esports yang terus berkembang,” ujar Tony.

Acara ini juga bertujuan untuk membawa esports lebih dekat kepada masyarakat Kalimantan. “Ini adalah langkah awal kami untuk memperkenalkan esports ke lebih banyak orang di Kalimantan. Kami ingin menutup tahun ini dengan semangat, tawa, dan kenangan manis di Kota Pontianak,” tambahnya.

Di balik kesuksesan tim Evos, terdapat sosok pemain asal Kalimantan Barat, Junisen Young Lo, yang lebih dikenal dengan nama in-game Evos Anavel. Anavel, yang saat ini bermain di posisi jungler, memulai kariernya dengan membentuk tim online bernama Team Hexagon di Pontianak sebelum akhirnya bergabung dengan Evos. “Dulu saya hanya bermain di turnamen online, dan setelah melawan tim kecil Evos Ngabur, saya dipanggil untuk mengikuti audisi,” kenang Anavel.

Pada usia 14 tahun, Anavel lolos audisi dan bergabung dengan Evos Academy. “Saya masuk Evos Academy pada usia 14 tahun, dan setelah dua tahun, saya dipindahkan ke Divisi MDL, lalu ke Evos Holy, dan akhirnya ke MPL,” tuturnya.

Anavel memberikan pesan motivasi kepada anak muda Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak, untuk tidak menyerah dalam mengejar impian menjadi pro player. “Jika passion-nya ingin jadi Pro Player, latih terus dan jangan menyerah. Dulu saya masih sekolah, dan sulit membagi waktu. Tapi, dengan komunikasi yang baik dengan orang tua, semuanya bisa dijalani,” ujarnya.

Maryadi, Head of Sales Kalbar, Kaltim, dan Kalteng PT. XL Axiata Tbk., menambahkan bahwa Pontianak memiliki potensi besar di pasar esports. “Ada dua pemain asal Pontianak, satu pro player dan satu coach. Potensi XL di Kalimantan sangat besar, terutama untuk generasi muda usia 13 hingga 22 tahun, karena Mobile Legends banyak dimainkan oleh mereka,” ujar Maryadi.

Selain itu, event ini menjadi bukti bahwa Kalimantan Barat memiliki banyak talenta Mobile Legends yang berprestasi, seperti Ahmad dari Alter Ego, Wann dan Anavel dari Evos, Drian dan Pyschoo dari Onic, Doyok dan AyamJago dari Geek Fam, serta Watt dari Aerowolf.