Game Dota 2 Hapus 65 Ribu Akun Smurf, Game Lain Kapan Menyusul?

Pada tanggal 31 Desember 2024, Dota 2 mengumumkan bahwa mereka telah menghapus lebih dari 65.000 akun smurf dan pelanggar lainnya dalam gelombang larangan terbaru. Langkah ini diambil sebagai bagian dari pembaruan Frostivus yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman bermain bagi semua pemain di platform tersebut.

Valve, pengembang Dota 2, menyatakan bahwa larangan ini ditujukan untuk menanggapi keluhan yang meningkat dari komunitas tentang praktik smurfing dan win trading. Smurfing merujuk pada penggunaan akun sekunder oleh pemain berpengalaman untuk bermain melawan pemain pemula, sementara win trading adalah praktik di mana dua tim secara sengaja membiarkan satu sama lain menang untuk keuntungan tertentu. Tindakan ini diharapkan dapat mengembalikan keadilan dalam permainan dan meningkatkan kualitas matchmaking.

Setelah larangan sebelumnya yang menjatuhkan sanksi pada 90.000 akun pada bulan September, banyak pemain melaporkan perbaikan signifikan dalam pengalaman bermain mereka. Namun, dengan kembalinya smurfing yang meningkat seiring berjalannya waktu, Valve merasa perlu untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Dengan larangan terbaru ini, diharapkan akan ada pengurangan jumlah smurf dan pelanggar lainnya, memberikan kesempatan bagi pemain baru untuk menikmati permainan tanpa gangguan.

Komunitas Dota 2 menyambut baik langkah ini, meskipun beberapa pemain merasa bahwa jumlah akun yang dibanned masih jauh dari cukup. Banyak yang berpendapat bahwa meskipun 65.000 akun mungkin tampak besar, itu hanya sebagian kecil dari total akun smurf yang ada di platform. Diskusi di forum dan media sosial menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap efektivitas larangan ini bervariasi di antara para pemain.

Meskipun Valve telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk menangani masalah ini, tantangan tetap ada. Banyak pemain berpendapat bahwa smurfing adalah masalah yang terus-menerus dan sulit untuk diatasi sepenuhnya. Dengan munculnya akun baru setelah larangan, Valve harus terus berinovasi dalam strategi mereka untuk menjaga integritas permainan.