Komunitas Esports Lampung Utara Berkomitmen Meningkatkan Kompetisi ke Tingkat Nasional dan Internasional

Menurut Adjie, Ketua Komunitas Esports MLBB dan Free Fire serta Coach Tier C PB ESI (Pengurus Besar Esports Indonesia), sangat disayangkan jika hobi yang digeluti oleh banyak orang tidak disalurkan dengan benar. Dalam sebuah acara turnamen yang diadakan pada 27 Juli 2024, Adjie menyatakan bahwa komunitas mereka tidak hanya ingin mengadakan turnamen lokal, melainkan juga mendorong anggotanya untuk berkompetisi di tingkat nasional dan internasional demi membawa nama harum Kabupaten Lampung Utara. Ia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, anggota komunitas dapat meraih kesuksesan yang lebih besar, dan esports bisa menjadi lebih dari sekadar hiburan, melainkan juga sarana untuk mengasah kemampuan dan membanggakan daerah.

Harapan tersebut semakin nyata ketika Adjie memberikan dukungan kepada tim sekolah yang berlaga di Piala Esports Gubernur Lampung 2024 dan Liga Esports Nasional Mahasiswa 2025. Ia mengungkapkan bahwa partisipasi mahasiswa dalam liga nasional ini diharapkan dapat meningkatkan semangat berkompetisi di kalangan para pencinta esports di Lampung Utara, sekaligus memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dalam dunia esports yang semakin berkembang pesat. “Ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi juga tentang membangun karakter, kerjasama tim, dan mengembangkan potensi yang ada,” ujar Adjie.

Tidak hanya itu, pada 4 April 2025, Adjie bertemu dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Kotabumi, Dr. Suwardi, S.H, M.H, CM, CPCLE, dalam suasana lebaran Idul Fitri. Dalam pertemuan tersebut, Adjie meminta dukungan dan izin untuk dua tim yang akan berlaga di tingkat nasional. Tanggapan positif datang dari Dr. Suwardi, yang mendukung penuh partisipasi tim-tim tersebut, serta menyambut baik upaya untuk mengembangkan esports di Lampung Utara, khususnya di kalangan mahasiswa. Dr. Suwardi menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung kegiatan positif seperti ini, yang tidak hanya mengasah kemampuan akademis, tetapi juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berprestasi di bidang lain yang tengah berkembang pesat, seperti esports.

Liga Esports Nasional Mahasiswa 2025: Langkah Besar Menuju Masa Depan Esports Indonesia

Akademi Garudaku di bawah naungan Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) kembali menyelenggarakan Liga Esports Nasional Mahasiswa (LENM) 2025, sebagai wadah pengembangan bakat mahasiswa di seluruh Indonesia. Kompetisi ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan kemampuan bermain, tetapi juga membangun karakter, disiplin, dan sportivitas dalam industri esports. Dengan mengusung tagline “Jago Aja Ga Cukup,” PB ESI menegaskan bahwa menjadi atlet esports profesional memerlukan lebih dari sekadar keterampilan teknis, tetapi juga mentalitas dan etos kerja yang kuat.

LENM 2025 menghadirkan dua judul game, yaitu Mobile Legends: Bang Bang dan Honor of Kings, yang dipilih berdasarkan aspek pembinaan di kampus, tingkat peminat, serta aksesibilitas perangkat mobile. Selain itu, tahun ini menandai pertama kalinya Grand Final akan digelar secara offline di Bandung, memperkuat komitmen Akademi Garudaku dalam menghadirkan pengalaman esports yang lebih profesional. Registrasi dibuka pada 13 Maret hingga 13 April 2025, dengan rangkaian kompetisi yang mencakup Kualifikasi Terbuka, Kualifikasi Grup, hingga Group Stage Final. Puncaknya adalah Grand Final yang berlangsung pada 24 Mei 2025 untuk Honor of Kings dan 25 Mei 2025 untuk Mobile Legends: Bang Bang, mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh Indonesia.

Selain turnamen utama, LENM 2025 juga menghadirkan program “Goes to Campus” di lima universitas, yang mencakup berbagai kegiatan seperti mini turnamen, seminar, dan aktivasi merek untuk semakin mendekatkan dunia esports dengan lingkungan akademis. Dengan adanya kompetisi ini, PB ESI berharap dapat mencetak lebih banyak talenta berbakat yang siap bersaing di level profesional, sekaligus membawa ekosistem esports Indonesia ke arah yang lebih maju dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

Noctem Esports Tutup: Perjalanan Dua Tahun yang Berakhir Mendadak

Noctem Esports, organisasi esports asal Inggris, resmi menghentikan operasinya setelah dua tahun aktif berkompetisi di berbagai turnamen, termasuk Apex Legends dan Call of Duty. Kabar ini diumumkan melalui akun resmi Noctem di platform X pada 3 Maret 2025. Dalam pernyataannya, organisasi tersebut mengungkapkan kesedihan atas keputusan sulit yang harus mereka ambil untuk segera menutup seluruh kegiatan mereka. Selama dua tahun terakhir, Noctem telah berusaha membangun tim yang solid dan membawa merek mereka ke puncak industri esports, namun pada akhirnya, mereka tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Meskipun harus mengakhiri perjalanan lebih awal, Noctem tetap bangga dengan pencapaian mereka selama ini. Mereka berhasil tampil empat kali di final dunia dan berkompetisi di berbagai ajang esports bergengsi. Selain itu, organisasi ini juga mencatat jutaan penayangan di berbagai platform serta memiliki tim konten kreator yang berdedikasi. Keputusan untuk menutup organisasi ini tentu mengejutkan banyak pihak, terutama para penggemar yang telah mendukung perjalanan mereka sejak awal.

Penutupan Noctem Esports menjadi satu lagi bukti bahwa dunia esports, meskipun berkembang pesat, tetap memiliki tantangan besar dalam hal keberlanjutan dan pendanaan. Banyak organisasi yang harus berjuang menghadapi tekanan finansial dan kompetisi ketat dalam industri ini. Kepergian Noctem meninggalkan jejak yang cukup signifikan dalam komunitas esports, terutama bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan tim ini sejak awal berdiri.

RRQ Hoshi Siap Tampil Kekuatan Penuh di ESL SPS S6 Challenge Season!

Setelah dinanti-nanti, akhirnya roster tim RRQ Hoshi untuk ESL SPS S6 Challenge Season telah resmi diumumkan. Tim yang dijuluki “Sang Raja” ini memastikan diri tampil dengan kekuatan penuh untuk meraih gelar tertinggi di kompetisi tersebut.

RRQ Hoshi sempat mengikuti fase tambahan di Open Finals untuk memperebutkan tiga slot terakhir setelah tiga tim memilih mundur dari kompetisi. Sebelumnya, mereka tidak berhasil lolos karena finis di luar lima besar. Pada fase ini, RRQ Hoshi bertemu dengan Rebellion Esports, tetapi tim Banteng Biru memilih untuk mundur, sehingga membuat RRQ Hoshi lolos bersama AI Esports dan Lazy Esports.

Kepastian keikutsertaan RRQ Hoshi di ESL SPS S6 Challenge Season sempat memunculkan keraguan terkait keutuhan tim, terutama dengan beredarnya rumor tentang ketidakpastian Rinz dan Skylar. Namun, kini tim telah merilis roster lengkapnya, yang terdiri dari para pemain andalan mereka di MPL ID S14 dan M6 World Championship: Skylar, Rinz, Sutsujin, Idok, dan Dyrennn. Untuk memperkuat tim, Hazle dan TOYY juga ditunjuk sebagai pemain cadangan, memberi kedalaman tim di posisi jungler dan gold lane.

Sebagai runner-up MPL ID S14 dan peserta M6, kekuatan tim RRQ Hoshi di ESL SPS S6 Challenge Season tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka siap menjadi ancaman bagi setiap tim yang berlaga di kompetisi ini.

Pada ESL SPS S6 Challenge Season, 16 tim akan dibagi ke dalam empat grup, masing-masing berisikan empat tim. Pertandingan akan menggunakan format GSL, di mana setiap tim harus meraih dua kemenangan untuk memastikan posisi mereka di dua besar grup. Setiap pertandingan akan dimainkan dengan sistem BO3. Tim yang meraih dua kemenangan pertama akan menjadi juara grup, sedangkan tim lainnya akan bertanding di Decider Match untuk menentukan siapa yang berhak menjadi runner-up.

Tim yang menjadi juara grup akan langsung melaju ke ESL SPS S6 Challenge Finals, sementara tim yang menempati posisi runner-up akan berlaga di Last Chance Qualifier untuk memperebutkan dua tiket terakhir ke Challenge Finals.

Kompetisi ini, meski bukan turnamen resmi, memiliki arti penting bagi para tim dan pemain sebagai ajang persiapan menghadapi musim baru MPL. Persaingan sengit dan perjalanan setiap tim di ESL SPS S6 Challenge Season pastinya akan menarik untuk disaksikan.