RRQ Hoshi Siap Tampil Kekuatan Penuh di ESL SPS S6 Challenge Season!

Setelah dinanti-nanti, akhirnya roster tim RRQ Hoshi untuk ESL SPS S6 Challenge Season telah resmi diumumkan. Tim yang dijuluki “Sang Raja” ini memastikan diri tampil dengan kekuatan penuh untuk meraih gelar tertinggi di kompetisi tersebut.

RRQ Hoshi sempat mengikuti fase tambahan di Open Finals untuk memperebutkan tiga slot terakhir setelah tiga tim memilih mundur dari kompetisi. Sebelumnya, mereka tidak berhasil lolos karena finis di luar lima besar. Pada fase ini, RRQ Hoshi bertemu dengan Rebellion Esports, tetapi tim Banteng Biru memilih untuk mundur, sehingga membuat RRQ Hoshi lolos bersama AI Esports dan Lazy Esports.

Kepastian keikutsertaan RRQ Hoshi di ESL SPS S6 Challenge Season sempat memunculkan keraguan terkait keutuhan tim, terutama dengan beredarnya rumor tentang ketidakpastian Rinz dan Skylar. Namun, kini tim telah merilis roster lengkapnya, yang terdiri dari para pemain andalan mereka di MPL ID S14 dan M6 World Championship: Skylar, Rinz, Sutsujin, Idok, dan Dyrennn. Untuk memperkuat tim, Hazle dan TOYY juga ditunjuk sebagai pemain cadangan, memberi kedalaman tim di posisi jungler dan gold lane.

Sebagai runner-up MPL ID S14 dan peserta M6, kekuatan tim RRQ Hoshi di ESL SPS S6 Challenge Season tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka siap menjadi ancaman bagi setiap tim yang berlaga di kompetisi ini.

Pada ESL SPS S6 Challenge Season, 16 tim akan dibagi ke dalam empat grup, masing-masing berisikan empat tim. Pertandingan akan menggunakan format GSL, di mana setiap tim harus meraih dua kemenangan untuk memastikan posisi mereka di dua besar grup. Setiap pertandingan akan dimainkan dengan sistem BO3. Tim yang meraih dua kemenangan pertama akan menjadi juara grup, sedangkan tim lainnya akan bertanding di Decider Match untuk menentukan siapa yang berhak menjadi runner-up.

Tim yang menjadi juara grup akan langsung melaju ke ESL SPS S6 Challenge Finals, sementara tim yang menempati posisi runner-up akan berlaga di Last Chance Qualifier untuk memperebutkan dua tiket terakhir ke Challenge Finals.

Kompetisi ini, meski bukan turnamen resmi, memiliki arti penting bagi para tim dan pemain sebagai ajang persiapan menghadapi musim baru MPL. Persaingan sengit dan perjalanan setiap tim di ESL SPS S6 Challenge Season pastinya akan menarik untuk disaksikan.

Xepher Bawa Angin Segar untuk Alter Ego: Transformasi Tim yang Luar Biasa!

Xepher telah menjadi faktor penting dalam kesuksesan Alter Ego, meskipun baru bergabung sebagai pelatih dalam waktu yang relatif singkat. Sejak dia mulai mengambil alih tim, dampaknya terasa begitu signifikan, bahkan sebelum pengumuman resmi perannya sebagai pelatih pada ESL S6 Open Finals lalu. Di sana, Alter Ego berhasil melaju ke Challenge Season, menandakan bahwa perubahan besar sedang terjadi.

Namun, beberapa pihak sempat meragukan kemampuan tim, terutama dengan hanya merekrut Dreams sebagai pemain baru. Meski demikian, Alter Ego membuktikan dirinya dengan menunjukkan performa yang lebih baik berkat arahan Xepher. Aces, manajer tim, pun mengungkapkan keyakinannya bahwa Xepher telah memberi dampak luar biasa bagi tim.

Dampak Positif Xepher terhadap Alter Ego

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan ONE Esports, Aces berbicara tentang kelebihan Xepher yang membuat tim berubah drastis. Dia menjelaskan bahwa banyak perubahan yang terjadi baik dalam pola pikir maupun strategi permainan, yang membuat Alter Ego terlihat sangat berbeda.

“Saya langsung merasa cocok dengan Xepher sejak hari pertama kami bekerja bersama. Tidak ada keraguan lagi setelah itu,” ujar Aces. Menurutnya, adaptasi Xepher sangat cepat dan detail, bahkan membuat Aces terkejut dengan kedalaman analisis Xepher terhadap permainan. “Dia benar-benar serius dan bekerja keras, bahkan setelah sesi latihan, dia tetap menonton, mencatat, dan menganalisis. Tidak seperti pelatih lain yang pernah bekerja sama dengan saya.”

Xepher juga dikenal dengan filosofi latihannya yang menuntut pemain untuk memiliki mentalitas dan sikap profesional. Ia selalu menekankan bahwa seorang pemain kelas dunia harus terus belajar, beradaptasi dengan cepat, dan tidak pernah lengah. “Menurutnya, setiap detik dalam permainan sangat berharga,” tambah Aces.

Peningkatan Komunikasi Tim

Salah satu aspek yang paling mendapat perhatian dari Xepher adalah komunikasi tim. Sebelumnya, komunikasi Alter Ego sering dianggap kacau, namun Xepher berhasil memperbaikinya dengan cara yang efisien dan terorganisir. “Komunikasi tim yang dulu seperti pasar malam kini sudah lebih terstruktur dan efisien. Itu semua hasil dari perubahan yang dibawa Xepher,” jelas Aces. Menurutnya, Xepher membawa perubahan yang membuatnya berbeda dengan pelatih lain.

Dengan dampak besar yang dibawa Xepher, Alter Ego kini semakin siap bersaing di level tertinggi, dengan tim yang lebih solid dan strategi yang lebih matang.

Dominasi Dewa United Apollo: Selesaikan 2024 dengan Dua Gelar Juara Free Fire

Desember 2024 menjadi bulan yang penuh kebanggaan bagi tim Free Fire Dewa United Apollo. Tim ini sukses meraih dua gelar juara bergengsi di turnamen Free Fire, yakni DGWIB FF S24 dan UECS FF S13. Kemenangan ganda ini menegaskan kemajuan pesat tim sepanjang tahun 2024, apalagi setelah perombakan besar yang dilakukan pada pertengahan musim.

Pemain baru Zaxx dan Kikyyy, yang bergabung pada Oktober, terbukti menjadi pilar utama keberhasilan Dewa United Apollo. Walau baru bergabung selama kurang dari tiga bulan, kedua pemain tersebut memberikan dampak besar, memperkuat kemampuan tim dalam berbagai situasi pertempuran.

Dalam wawancara setelah kemenangan mereka di UECS S13, Kikyyy membagikan tiga faktor kunci yang mendasari sukses tim meraih gelar juara berturut-turut:

  1. Chemistry yang Kuat: Kebersamaan tim di gaming house Dewa United mempererat komunikasi dan sinkronisasi antar pemain.
  2. Komunikasi Efektif: Koordinasi yang solid selama pertandingan menjadi penentu utama kemenangan tim.
  3. Koneksi Internet Stabil: Dukungan internet cepat dari CBN Fiber memberikan kenyamanan dalam latihan dan pertandingan tanpa gangguan.

Kemenangan besar ini tidak hanya menjadi penutup manis di akhir tahun, tetapi juga memacu semangat para pemain Dewa United Apollo untuk menghadapi musim kompetisi 2025. Zaxx, rusher andalan tim, menargetkan timnya untuk meraih gelar juara di FFWS ID dan kembali berkompetisi di FFWS SEA.

“Ke depannya, kami ingin menjuarai FFWS ID dan lolos ke FFWS SEA,” ujar Zaxx dengan penuh harapan.

Prestasi luar biasa di penghujung tahun ini bukan hanya menandakan keberhasilan Dewa United Apollo, tetapi juga menandai awal dari ambisi mereka untuk mendominasi scene esports Free Fire di masa depan.

Pak AP Jelaskan Mengapa Sutsujin dan Rinz Tak Ambil Libur di RRQ Hoshi

Beberapa waktu terakhir, Sutsujin dan Rinz, dua pemain dari RRQ Hoshi, masih terlihat beraktivitas di GH (Gaming House) meski biasanya pemain yang terlibat dalam turnamen besar seperti M6 diberikan waktu libur untuk istirahat setelah kompetisi. Terlebih lagi, masa libur Natal dan Tahun Baru ini sering dimanfaatkan para pemain untuk pulang dan berkumpul dengan keluarga.

Namun, berbeda dengan pemain lainnya, Sutsujin dan Rinz tetap berada di GH. Hal ini terlihat jelas ketika mereka muncul dalam konten Natal RRQ bersama dua talent wanita, dan Rinz juga sering terlihat melakukan siaran langsung di TikTok.

Penyebab mereka tidak libur akhirnya terungkap saat Sutsujin dan Rinz melakukan siaran langsung bersama Pak AP, pelatih RRQ Hoshi. Ketika ada pertanyaan dari penonton mengenai alasan mereka tidak pulang, Pak AP dengan tegas menjelaskan bahwa keputusan ini bukan tanpa alasan. Ia mengungkapkan bahwa kedua pemain tersebut membutuhkan pembinaan mental lebih lanjut agar bisa belajar dari pengalaman mereka di M6 dan menjadi pemain yang lebih matang.

“Kenapa mereka (Sutsujin dan Rinz) tidak liburan, sementara yang lain pulang? Karena mereka butuh didikan mental dari saya. Kalau tidak ditempa, kami bisa kesulitan di MPL ID S15,” ujar Pak AP.

Pak AP juga menambahkan bahwa meskipun ini mungkin mengecewakan para penggemar Sutsujin dan Rinz, keputusan ini diambil demi kebaikan perkembangan mereka. Ia mengakui bahwa proses ini akan memberi dampak jangka panjang untuk tim dan berharap bahwa kedua pemain akan berkembang lebih baik, baik di dalam maupun di luar permainan.

Kini, publik tentu penasaran bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi kinerja Sutsujin dan Rinz di MPL ID S15, apakah mereka akan menjadi lebih kuat dan lebih matang setelah melalui pembinaan yang ketat ini.

Bersiap untuk Aksi! Bigetron Sigma dan Kagendra Akan Bertarung di HOK Invitational S3

HOK Invitational S3 akan segera dimulai pada 21 Februari hingga 1 Maret 2025, menjadi ajang pembuka yang sangat dinantikan dalam kalender esports global Honor of Kings (HOK) 2025. Turnamen ini akan mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh dunia, dan Indonesia bangga diwakili oleh dua tim unggulan, Bigetron Sigma dan Kagendra, yang berhasil merebut tiket melalui babak kualifikasi nasional.

Kedua tim Indonesia ini akan berhadapan dengan tim-tim top HOK dari berbagai region, dalam perjuangan memperebutkan gelar juara dunia. Kualifikasi untuk HOK Invitational S3 di Indonesia berlangsung dari 4 hingga 22 Desember 2024. Sepuluh tim terbaik bersaing ketat untuk memperebutkan dua tiket ke Filipina. Kualifikasi ini akan dibagi menjadi dua jalur: Invited Team dan Open Qualifier, dengan partisipasi tim-tim ternama seperti Bigetron Sigma, Team RRQ, Alter Ego Enma, ONIC Esports, Dominator Esports, Talon Esports, Kagendra, Mahadewa Esports, Bluerim Esports, dan Deus Card. Bigetron Sigma berhasil menjadi tim pertama yang merebut tiket ke HOK Invitational S3 lewat jalur Upper Bracket.

Tim yang dipimpin oleh Psychoo ini tampil luar biasa, tak terkalahkan sepanjang kompetisi dari fase Group Seeding hingga Knockout Stage, sebelum akhirnya melaju ke Grand Final. Kagendra, meski sempat kalah dari Bigetron Sigma di Upper Bracket, berhasil bangkit di Lower Bracket dengan kemenangan dominan 3-0 atas ONIC Esports dan Mahadewa. Meskipun harus mengakui keunggulan Bigetron Sigma di Grand Final dengan skor 4-0, mereka tetap menunjukkan ketangguhan dan berhasil merebut tiket kedua untuk Indonesia.

Inilah Daftar Tim yang Siap Bertanding di HOK Invitational S3 Selain Bigetron Sigma dan Kagendra, berikut adalah tim-tim lain yang telah lolos kualifikasi dan siap bertarung di HOK Invitational S3:

– Bigetron Sigma (ID)
– Kagendra (ID)
– Elevate (PH)
– Blacklist International (PH)
– Rough World Era (PH)
– Nova Esports (MY)
– All Gamers Global (MY)
– Impunity (Wild Card)
– TBD (Americas)
– TBD (Europe)
– TBD (MENA)
– TBD (JPKR)

Persaingan yang sangat ketat di Kualifikasi Global Kualifikasi dari berbagai region juga menyajikan kejutan. Tim-tim papan atas seperti Black Shrew Esports, Dominator Esports, dan Team Secret—yang sebelumnya berada di posisi top 3 HOK Championship 2024—gugur di fase kualifikasi.

Ini menandakan betapa ketat dan kompetitifnya skena esports Honor of Kings, apalagi dengan hadirnya fitur Global Ban Pick yang mengharuskan tim-tim beradaptasi dan mengembangkan strategi yang lebih kreatif. HOK Invitational S3 yang akan digelar di Manila, Filipina, pada 21 Februari hingga 1 Maret 2025, dipastikan akan menjadi ajang yang tidak boleh dilewatkan para penggemar esports Honor of Kings di seluruh dunia.

Mari kita berikan dukungan penuh kepada Bigetron Sigma dan Kagendra yang akan berjuang keras mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional!

Marvel Rivals Melejit di Steam, Jadi Game Terpopuler Setelah Counter-Strike 2

Marvel Rivals, game terbaru dari NetEase Games, berhasil menarik perhatian pemain di seluruh dunia sejak peluncurannya pada 6 Desember 2024. Menggabungkan elemen team-based shooter dengan gameplay kompetitif yang menegangkan, game ini langsung mencuri panggung di Steam, bersaing ketat dengan judul besar lainnya.

Peluncuran yang Menggebrak Pasar

Sejak hari pertama, Marvel Rivals telah menunjukkan potensi besar dengan gameplay berbasis kerja sama tim yang seru dan beragam mode permainan menarik. Salah satu daya tarik utamanya adalah skin gratis yang diberikan kepada pemain, yang berhasil meningkatkan antusiasme dan mendorong lebih banyak orang untuk mencoba serta tetap aktif bermain. Strategi pemasaran ini terbukti sangat efektif dalam menarik perhatian gamer dari berbagai kalangan.

Statistik Pemain yang Mengesankan

Tidak hanya mendapat ulasan positif, popularitas Marvel Rivals juga tercermin dari statistik yang mengesankan. Berdasarkan data dari SteamDB, game ini berhasil mencatat lebih dari 400 ribu pemain aktif, dengan puncak lebih dari 444.000 pemain yang bermain secara bersamaan. Angka ini menempatkan Marvel Rivals sebagai game terpopuler kedua di Steam, hanya kalah dari Counter-Strike 2 yang berhasil mencapai 1,4 juta pemain aktif.

Pencapaian ini bahkan mengalahkan game terkenal lainnya, seperti Path of Exile 2 yang masih dalam tahap early access dan DOTA 2, yang memiliki basis pemain yang sangat besar.

Potensi Pertumbuhan yang Besar

Dengan antusiasme yang terus berkembang, jumlah pemain Marvel Rivals diprediksi akan terus meningkat. NetEase Games telah merencanakan berbagai pembaruan konten, termasuk event spesial dan penambahan hero baru, untuk memastikan game ini tetap relevan dan menarik.

Yang menarik, saat ini data pemain hanya mencakup platform PC melalui Steam. Jika game ini juga dirilis di konsol seperti PS5 dan Xbox Series X|S, jumlah pemain diperkirakan akan melampaui angka yang ada saat ini.

Tak dapat dipungkiri, komunitas pemain memegang peran penting dalam kesuksesan Marvel Rivals. Diskusi aktif di berbagai platform seperti Reddit, Discord, dan Twitter semakin memperkenalkan game ini ke lebih banyak orang. Banyak pemain memuji mekanisme permainan yang seru dan ramah pemain, termasuk hadiah skin gratis yang menjadi daya tarik utama.

Turnamen Esports Purworejo 2024: Mencetak Atlet Unggul untuk Pra Porprov 2025

Esports Indonesia Pengkab Purworejo, bekerja sama dengan Komunitas Free Fire Regional Purworejo, menggelar turnamen offline bertajuk “War of Legend Championship 2024” untuk mencari bibit atlet yang akan mewakili Kabupaten Purworejo di Pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025. Event ini diadakan di Aula Kecamatan Grabag pada Minggu (22/12/2024), diikuti oleh 48 atlet dari berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, Magelang, dan Purworejo.

Ketua Esports Indonesia Pengkab Purworejo, Nanang Agus Gutomo, menjelaskan bahwa turnamen ini merupakan edisi keempat yang digelar secara rutin untuk menemukan atlet unggul yang dapat membawa nama baik Kabupaten Purworejo ke tingkat provinsi maupun nasional. “Kami sengaja mengadakan turnamen ini untuk melatih atlet dan mencari talenta yang bisa membawa Kabupaten Purworejo berprestasi,” ujar Nanang.

Sebanyak 12 tim dari berbagai daerah turut berpartisipasi dalam turnamen ini. Pemenang dari Kabupaten Purworejo akan diberi pelatihan intensif untuk mempersiapkan diri menghadapi Pra Porprov 2025. “Antusiasme para pemain sangat luar biasa. Ke depan, Esports Indonesia Pengkab Purworejo akan terus mengajak semua pihak untuk mendukung perkembangan esports di Purworejo,” tambah Nanang.

Turnamen ini tidak hanya menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp 3.000.000 dan trofi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pemain untuk mendapatkan sertifikat yang dapat menambah nilai mereka di dunia pendidikan. “Ini adalah kesempatan bagi para pemain Free Fire di Purworejo untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” kata Nanang.

Selain itu, Nanang juga berharap bahwa game online dapat menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah, untuk mengarahkan para siswa yang tertarik bermain game ke jalur prestasi. “Kami berharap guru dan kepala sekolah bisa mendukung anak-anak yang bermain game online untuk mengembangkan bakat mereka melalui Esports Indonesia Pengkab Purworejo,” ujarnya.

Acara ini didukung penuh oleh berbagai stakeholder di Kabupaten Purworejo, dengan pembukaan yang dilakukan oleh Camat Grabag Eko Setyo Husodo dan Kapolsek Grabag AKP Dyah Ayu. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan untuk kelancaran acara ini,” tutup Nanang.

Albert Mundur dari Onic Esports: Apa Hubungannya dengan EVOS?

Albert resmi berpisah dengan Onic Esports setelah dua musim bersama tim tersebut. Melalui unggahan di akun media sosial, Onic ID mengucapkan selamat tinggal kepada Albert dengan pesan “Farewell Alberttt” dan “Thank You Alberttt” sebagai ungkapan terima kasih atas kontribusinya.

Albert bergabung dengan Onic pada MPL ID Season 12 setelah sebelumnya membela RRQ Hoshi, keputusan yang mengejutkan banyak penggemar, mengingat Albert saat itu adalah salah satu jungler terbaik yang bisa menyaingi Kairi. Namun, alih-alih bersaing dengan Kairi, Albert memilih untuk bergabung dengan Onic dan bermain bersama Kairi.

Sayangnya, perjalanan Albert di Onic tak sepenuhnya sesuai harapan para penggemar. Meskipun berhasil meraih dua gelar juara MPL ID berturut-turut, Albert lebih sering menjadi cadangan, hanya tampil sebagai pilihan kedua menggantikan posisi Kairi sebagai jungler.

Pada 6 Desember 2024, Albert resmi meninggalkan Onic Esports, dan kini perhatian beralih pada kemungkinan tim baru yang akan menjadi tujuannya. Banyak rumor yang beredar, terutama di kolom komentar Instagram Onic Esports, yang menyebutkan bahwa Albert akan bergabung dengan EVOS Esports. Namun, hingga kini belum ada pengumuman resmi atau konfirmasi dari pihak terkait, termasuk streamer seperti Mas Ade, R7, dan Bang Xinn.

Kemungkinan besar, Albert akan menemukan tim baru sebelum dimulainya MPL ID Season 15. Perpindahan ini menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu, dan perkembangan selanjutnya akan menarik untuk disaksikan.

Kabar Mengejutkan dari Roster ONIC MPL ID S15: Sanz dan Kiboy Dipastikan Bertahan, Posisi Lain Masih Misteri!

Setelah kesuksesan luar biasa di MPL ID selama beberapa musim terakhir, ONIC mengalami kegagalan tak terduga di MPL ID S14, yang memunculkan berbagai spekulasi mengenai perubahan di roster mereka untuk musim S15. Setelah mendominasi kompetisi dengan masuk grand final dari Season 8 hingga 13, dan meraih juara di empat musim terakhir, kegagalan ONIC untuk pertama kalinya dalam mencapai playoff di hari pertama pada MPL ID S14 mengejutkan banyak pihak.

Kegagalan tersebut memunculkan perbincangan bahwa ONIC harus mulai melakukan regenerasi dalam tim mereka. Selama ini, ONIC dikenal sebagai tim yang jarang melakukan perubahan roster karena selalu tampil superior di musim-musim sebelumnya. Namun, pertanyaan besar muncul: posisi manakah yang akan diganti? Sejauh ini, ini hanya rumor belaka, tanpa ada konfirmasi resmi.

Namun, ada satu pernyataan menarik yang diungkapkan oleh Sanz dalam sesi live-nya. Meskipun tidak jelas apakah itu serius atau hanya candaan, pernyataannya cukup mengejutkan banyak orang. Sanz menegaskan bahwa dirinya dan Kiboy adalah dua pemain yang dipastikan tidak akan keluar dari roster ONIC MPL ID S15, mengatasi rumor yang sebelumnya berkembang mengenai masa depan Kiboy.

“Pastinya saya sama Kiboy masih (di roster ONIC MPL ID S15). Sisanya saya nggak tahu, guys,” kata Sanz. “Saya selesai trial pada tanggal 20 Januari 2025, jadi baru tahu rosternya. Yang pasti, fix saya sama Kiboy ada di roster.”

Sanz juga dengan tegas membantah rumor mengenai keluarnya Kiboy, “Intinya Kiboy nggak keluar. Kalian dapat rumor dari mana sih?” ujar Sanz.

Menimbang pengaruh besar yang dimiliki oleh Sanz dan Kiboy di tim ONIC selama ini, sangat wajar jika keduanya tetap dipertahankan sebagai bagian dari skuad inti di MPL ID S15. Lalu, posisi mana yang akan diisi oleh pemain baru? Hal ini masih menjadi misteri, karena seperti yang dikatakan Sanz, mereka baru akan mengetahui detail lengkapnya setelah selesai trial pada 20 Januari 2025. Selain itu, ONIC juga dipastikan tidak akan bermain di ESL Challenge Season S6 yang akan dimulai awal tahun nanti.

Esports Labs Hadir di Pontianak: Evos Team Rayakan Akhir Tahun Bersama Komunitas Gaming Kalimantan

Esports Labs, sebuah acara kolaborasi antara brand ternama Indonesia dan tim besar Mobile Legends, Evos, kembali hadir di Gaia Bumi Raya City Mall, Pontianak. Acara ini bertujuan memberikan pengalaman interaktif yang penuh energi dan keseruan bagi komunitas gamer lokal di Pontianak dan sekitarnya.

Setelah sukses menyambangi kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Malang, dan Makassar, Pontianak menjadi lokasi terakhir yang dipilih untuk menyelenggarakan event ini pada 21-22 Desember 2024. Tony Tham, Head of Commercial Evos, menyatakan bahwa Pontianak memiliki antusiasme yang tinggi terhadap Mobile Legends, menjadikannya tempat yang tepat untuk merayakan akhir tahun bersama komunitas esports.

“Pontianak memiliki semangat gaming yang luar biasa. Kehadiran AXIS Esports Labs di sini adalah momen istimewa untuk merayakan akhir tahun bersama komunitas esports yang terus berkembang,” ujar Tony.

Acara ini juga bertujuan untuk membawa esports lebih dekat kepada masyarakat Kalimantan. “Ini adalah langkah awal kami untuk memperkenalkan esports ke lebih banyak orang di Kalimantan. Kami ingin menutup tahun ini dengan semangat, tawa, dan kenangan manis di Kota Pontianak,” tambahnya.

Di balik kesuksesan tim Evos, terdapat sosok pemain asal Kalimantan Barat, Junisen Young Lo, yang lebih dikenal dengan nama in-game Evos Anavel. Anavel, yang saat ini bermain di posisi jungler, memulai kariernya dengan membentuk tim online bernama Team Hexagon di Pontianak sebelum akhirnya bergabung dengan Evos. “Dulu saya hanya bermain di turnamen online, dan setelah melawan tim kecil Evos Ngabur, saya dipanggil untuk mengikuti audisi,” kenang Anavel.

Pada usia 14 tahun, Anavel lolos audisi dan bergabung dengan Evos Academy. “Saya masuk Evos Academy pada usia 14 tahun, dan setelah dua tahun, saya dipindahkan ke Divisi MDL, lalu ke Evos Holy, dan akhirnya ke MPL,” tuturnya.

Anavel memberikan pesan motivasi kepada anak muda Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak, untuk tidak menyerah dalam mengejar impian menjadi pro player. “Jika passion-nya ingin jadi Pro Player, latih terus dan jangan menyerah. Dulu saya masih sekolah, dan sulit membagi waktu. Tapi, dengan komunikasi yang baik dengan orang tua, semuanya bisa dijalani,” ujarnya.

Maryadi, Head of Sales Kalbar, Kaltim, dan Kalteng PT. XL Axiata Tbk., menambahkan bahwa Pontianak memiliki potensi besar di pasar esports. “Ada dua pemain asal Pontianak, satu pro player dan satu coach. Potensi XL di Kalimantan sangat besar, terutama untuk generasi muda usia 13 hingga 22 tahun, karena Mobile Legends banyak dimainkan oleh mereka,” ujar Maryadi.

Selain itu, event ini menjadi bukti bahwa Kalimantan Barat memiliki banyak talenta Mobile Legends yang berprestasi, seperti Ahmad dari Alter Ego, Wann dan Anavel dari Evos, Drian dan Pyschoo dari Onic, Doyok dan AyamJago dari Geek Fam, serta Watt dari Aerowolf.